Sunday, October 15, 2006

Peringatan Nuzulul Quran di KSW Jadi Ajang Silaturahmi



Peringatan Nuzulul Quran biasanya diselenggarakan pada tanggal 17 Ramadhan. Tahun ini, tanggal bersejarah itu bertepatan dengan tanggal 10 Oktober 2006. Sengaja tak ingin bertabrakan dengan peringatan yang diselenggarakan KBRI di Masjid Indonesia Kairo, KSW menggelar peringatan Nuzulul Quran 4 hari setelahnya, Sabtu (14/10) petang.

Bertempat di Aula Griya Jawa Tengah, rangkaian acara diawali dengan khataman Alquran. Sejak pukul 17.00, hadirin yang datang mulai membaca Alquran secara bersama-sama, masing-masing 1 juz. Tepat menjelang magrib, semua sudah selesai membaca 1 juz Alquran. Panitia pun membagi-bagikan kurma dan minuman sirup untuk berbuka.

Saat adzan magrib berkumandang, semua berbuka dengan kurma dan minuman itu. Lalu mereka shalat magrib berjamaah, dilanjutkan dengan shalat gaib yang ditujukan kepada Bpk. Abdul Manaf Siregar, ayahanda dari Bpk. Syaiful Bakhri Siregar, salah seorang penasehat KSW. Kemudian dilanjutkan dengan menikmati makan besar yang menghidangkan menu soto ayam. Sekitar 100-an orang yang hadir pun terlihat berseri-seri menikmati hidangan yang merupakan hasil patungan dari para penasehat KSW itu.

Setelah break shalat dan makan itu, acara dilanjutkan kembali dengan mauizhah hasanah yang merupakan acara inti peringatan Nuzulul Quran, dibawakan oleh Ust. Taufiqurrahman, S.Ag., salah seorang warga KSW senior. Dalam ceramahnya, Pak Taufiq —demikian calon master Universitas Al-Azhar Jurusan Dakwah ini biasa disapa—, mengingatkan kembali betapa pentingnya Alquran bagi kehidupan manusia.

Terlebih lagi, ayat yang pertama kali turun adalah perintah untuk membaca, bukan untuk beribadah. Kenapa demikian? Hal ini tentu bukan tanpa hikmah. Pak Taufiq lalu menjelaskan kronologi dan hikmah di balik turunnya ayat Alquran saat pertama kali diperdengarkan pada Baginda Nabi Muhammad Saw.

Setelah ceramah itu, acara dilanjutkan dengan ramah-tamah bersama beberapa tamu penting yang sudah menyempatkan diri hadir dalam acara yang bertajuk "Peringatan Nuzulul Quran dan Buka Bersama KSW" itu. Kebetulan juga, KSW memiliki seorang anggota Dewan Penasehat baru. Beliau adalah Bpk. Danang Waskito, yang merupakan salah seorang pejabat di KBRI. Pak Danang datang bersama istri dan seorang putrinya. Melalui perkenalannya, Pak Danang berharap silaturahmi antar warga Jawa Tengah di Mesir ini dapat terbina dan terjaga dengan baik. Bahkan Pak Danang berharap kalau ada hadirin yang kelak bertemu di jalan, dapat menyapanya, mengingatkan ikatan silaturahmi yang telah terjalin.

Selain Pak Danang, ada 2 lagi penasehat KSW yang dapat hadir, yaitu Bpk. Edi Wiyono dan Bpk. Harry Widiyanto. Keduanya sudah belasan tahun menjadi penasehat KSW. Hanya saja, saat itu hanya Pak Edi yang berada di Aula Griya Jateng dan sempat memberikan sedikit sambutan, sementara Pak Wid sedang sibuk melihat-lihat pemasangan gebyok Griya Jateng di lantai dasar.

Selain pensehat KSW itu, ada juga tamu istimewa dari Depag RI dan UIN Jogja. Satu orang dari Depag RI adalah Bpk. Muntaha Azhari, yang kebetulan putranya adalah salah seorang anggota KSW. Pak Muntaha sendiri datang ke Mesir dalam rangka memimpin rombongan Indonesia dalam lomba Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) tingkat internasional yang setiap tahun digelar di Kairo.

Sementara dari UIN Jogja, terdapat 6 orang. Masing-masing Pak Uki Sukiman, Pak Imam, Pak Ridwan, Pak Zainuddin, Bu Ema Marhumah dan Bu Tuti. Keenam orang tersebut bakal berada di Mesir selama 6 bulan dalam rangka mengumpulkan bahan untuk disertasi doktoral mereka.(aghi)


Bawabah 3, 15 Oktober 2006