Sunday, August 22, 2010

Hadits Fase-Fase yang Dialami Manusia

1. Shahih Bukhari

عَنْ أَنَسِ بْنِ مَالِكٍ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ إِنَّ اللَّهَ وَكَّلَ فِي الرَّحِمِ مَلَكًا فَيَقُولُ يَا رَبِّ نُطْفَةٌ يَا رَبِّ عَلَقَةٌ يَا رَبِّ مُضْغَةٌ فَإِذَا أَرَادَ أَنْ يَخْلُقَهَا قَالَ يَا رَبِّ أَذَكَرٌ أَمْ أُنْثَى يَا رَبِّ شَقِيٌّ أَمْ سَعِيدٌ فَمَا الرِّزْقُ فَمَا الْأَجَلُ فَيُكْتَبُ كَذَلِكَ فِي بَطْنِ أُمِّهِ.

Artinya:
Anas bin Malik meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, "Sesungguhnya Allah swt. mengutus seorang malaikat untuk diserahi (mengurus) setiap rahim. Malaikat itu berkata, 'Wahai Tuhanku, ada setetes mani (di rahim).' Malaikat itu berkata lagi, 'Wahai Tuhanku, ada segumpal darah.' Malaikat itu berkata lagi, 'Wahai Tuhanku, ada segumpal daging.' Ketika Allah swt. berkehendak untuk menciptakannya (manusia), malaikat itu berkata, 'Wahai Tuhanku, (manusia ini akan Engkau ciptakan sebagai) laki-laki atau perempuan? Dia akan ditakdirkan sebagai orang yang sengsara aau bahagia? Bagaimana rezekinya? Kapan kematiannya?' Segala hal yang berkaitan dengan itu semua sesungguhnya sudah ditetapkan sejak manusia ada di perut ibunya." (HR. Bukhari)

2. Shahih Bukhari

حَدَّثَنَا عَبْدُ اللَّهِ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوقُ إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ يَكُونُ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَبْعَثُ اللَّهُ إِلَيْهِ مَلَكًا بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ فَيُكْتَبُ عَمَلُهُ وَأَجَلُهُ وَرِزْقُهُ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ ثُمَّ يُنْفَخُ فِيهِ الرُّوحُ فَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُ الْجَنَّةَ وَإِنَّ الرَّجُلَ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُ النَّارَ.

Artinya:
Abdullah (bin Mas'ud) meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.—beliau orang yang jujur dan dapat dipercaya—bersabda, "Sesungguhnya (benih) setiap orang dari kalian ada di dalam perut ibunya selama empat puluh hari, lalu menjadi segumpal darah, juga selama empat puluh hari, lalu menjadi segumpal daging, juga selama empat puluh hari. Kemudian Allah mengutus seorang malaikat untuk mencatat ketetapan empat hal baginya, yaitu (1) amal perbuatannya, (2) kematiannya, (3) rezekinya, dan (4) kesengsaraan atau kebahagiaannya. Setelah itu, janin itu diberi roh (jiwa). Sesungguhnya jika seorang laki-laki yang selama hidupnya senantiasa menjalankan amal selayaknya para ahli neraka sehingga jarak antara dirinya dan neraka itu hanya tinggal sejengkal langkah, tetapi dalam catatan ketentuan (yang sudah ada sejak ia di dalam perut ibunya) itu ia ditetapkan melakukan amal perbuatan ahli surga, lalu ia melakukan perbuatan itu ( di akhir hidupnya) maka ia akan dimasukkan ke dalam surga. Sesungguhnya jika seorang laki-laki yang selama hidupnya senantiasa menjalankan amal selayaknya para ahli surga sehingga jarak antara dirinya dan surga itu hanya tinggal sejengkal langkah, tetapi dalam catatan ketentuan (yang sudah ada sejak ia di dalam perut ibunya) itu ia ditetapkan melakukan amal perbuatan ahli neraka, lalu ia melakukan perbuatan itu (di akhir hidupnya) maka ia akan dimasukkan ke dalam neraka." (HR Bukhari)

3. Shahih Muslim

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ حَدَّثَنَا رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ الصَّادِقُ الْمَصْدُوقُ إِنَّ أَحَدَكُمْ يُجْمَعُ خَلْقُهُ فِي بَطْنِ أُمِّهِ أَرْبَعِينَ يَوْمًا ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ عَلَقَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يَكُونُ فِي ذَلِكَ مُضْغَةً مِثْلَ ذَلِكَ ثُمَّ يُرْسَلُ الْمَلَكُ فَيَنْفُخُ فِيهِ الرُّوحَ وَيُؤْمَرُ بِأَرْبَعِ كَلِمَاتٍ بِكَتْبِ رِزْقِهِ وَأَجَلِهِ وَعَمَلِهِ وَشَقِيٌّ أَوْ سَعِيدٌ فَوَالَّذِي لَا إِلَهَ غَيْرُهُ إِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ فَيَدْخُلُهَا وَإِنَّ أَحَدَكُمْ لَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ النَّارِ حَتَّى مَا يَكُونُ بَيْنَهُ وَبَيْنَهَا إِلَّا ذِرَاعٌ فَيَسْبِقُ عَلَيْهِ الْكِتَابُ فَيَعْمَلُ بِعَمَلِ أَهْلِ الْجَنَّةِ فَيَدْخُلُهَا.

Artinya:
Abdullah (bin Mas'ud) meriwayatkan bahwa Rasulullah saw.—beliau orang yang jujur dan dapat dipercaya—bersabda, "Sesungguhnya (benih) setiap orang dari kalian ada di dalam perut ibunya selama empat puluh hari, lalu selama empat puluh hari pula ia menjadi segumpal darah, lalu selama empat puluh hari pula ia menjadi segumpal daging. Kemudian Allah mengutus seorang malaikat kepadanya. Roh pun ditiupkan kepada benih itu, lalu ditetepkanlah kepadanya empat hal, yaitu (1) rezekinya, (2) kematiannya, (3) amal perbuatannya, dan (4) kesengsaraan atau kebahagiaannya. Demi Dzat yang tiada tuhan selain diri-Nya, sesungguhnya jika seseorang di antara kalian yang selama hidupnya senantiasa menjalankan amal selayaknya para ahli surga sehingga jarak antara dirinya dan surga itu hanya tinggal sejengkal langkah, tetapi dalam catatan ketentuan (yang sudah ada sejak ia di dalam perut ibunya) itu ia ditetapkan melakukan amal perbuatan ahli neraka, lalu ia melakukan perbuatan itu ( di akhir hidupnya) maka ia akan dimasukkan ke dalam neraka. Sesungguhnya jika seseorang di antara kalian yang selama hidupnya senantiasa menjalankan amal selayaknya para ahli neraka sehingga jarak antara dirinya dan neraka itu hanya tinggal sejengkal langkah, tetapi dalam catatan ketentuan (yang sudah ada sejak ia di dalam perut ibunya) itu ia ditetapkan melakukan amal perbuatan ahli surga, lalu ia melakukan perbuatan itu ( di akhir hidupnya) maka ia akan dimasukkan ke dalam surga." (HR Muslim)

4. Musnad Ahmad

عَنْ عَبْدِ اللَّهِ قَالَ مَرَّ يَهُودِيٌّ بِرَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَهُوَ يُحَدِّثُ أَصْحَابَهُ فَقَالَتْ قُرَيْشٌ يَا يَهُودِيُّ إِنَّ هَذَا يَزْعُمُ أَنَّهُ نَبِيٌّ فَقَالَ لَأَسْأَلَنَّهُ عَنْ شَيْءٍ لَا يَعْلَمُهُ إِلَّا نَبِيٌّ قَالَ فَجَاءَ حَتَّى جَلَسَ ثُمَّ قَالَ يَا مُحَمَّدُ مِمَّ يُخْلَقُ الْإِنْسَانُ قَالَ يَا يَهُودِيُّ مِنْ كُلٍّ يُخْلَقُ مِنْ نُطْفَةِ الرَّجُلِ وَمِنْ نُطْفَةِ الْمَرْأَةِ فَأَمَّا نُطْفَةُ الرَّجُلِ فَنُطْفَةٌ غَلِيظَةٌ مِنْهَا الْعَظْمُ وَالْعَصَبُ وَأَمَّا نُطْفَةُ الْمَرْأَةِ فَنُطْفَةٌ رَقِيقَةٌ مِنْهَا اللَّحْمُ وَالدَّمُ فَقَامَ الْيَهُودِيُّ فَقَالَ هَكَذَا كَانَ يَقُولُ مَنْ قَبْلَكَ.
Artinya:
Abdullah meriwayatkan bahwa seorang Yahudi lewat di depan Rasulullah saw. Orang Yahudi itu tengah berbincang-bincang dengan teman-temannya. Seorang Quraisy bertanya kepada orang Yahudi itu, 'Wahai orang Yahudi, orang ini (Rasulullah saw.) menyangka bahwa dirinya adalah seorang nabi.' Orang Yahudi menjawab, 'Kalau begitu, aku akan menanyakannya tentang sesuatu yang hanya diketahui oleh nabi.' Orang Yahudi itu pun mendatangi Rasulullah saw., lalu duduk di dekat beliau, kemudian berkata, 'Wahau Muhammad, dari apakah manusia diciptakan?' Rasulullah saw. menjawab, 'Wahai orang Yahudi, setiap manusia diciptakan dari campuran antara mani laki-laki dan mani perempuan. Mani laki-laki merupakan mani yang tebal (keras, kuat), darinya tumbuh tulang dan sel saraf. Adapun mani perempuan merupakan mani yang lembut (halus), darinya tumbuh daging dan darah.' Orang Yahudi itu lalu berdiri dan berkata, 'Begitulah jawaban para nabi sebelum dirimu.'" (HR Ahmad)

[]