Monday, January 19, 2009
2 Karyawan Pena Dihadiahi Umrah
Melewati usianya yang keempat, Penerbit Pena Pundi Aksara menyelenggarakan acara milad secara sederhana. Bertempat di kantor, Kamis (15/1/2009) petang seluruh karyawan dikumpulkan guna memperingati suka duka yang telah dijalani selama empat tahun. Usai shalat magrib, acara dibuka oleh MC yang langsung mempersilakan Direktur Utama, Eka Rasa Defaira, untuk memberikan sambutan.
Dalam sambutannya, Eka menekankan pentingnya kekuatan dan kebersamaan untuk menghadapi tantangan yang dari tahun ke tahun dirasa makin besar. Karena itu, Eka memberikan apresiasi tinggi kepada beberapa karyawan yang sudah turut membangun dan tetap bertahan di Pena sejak awal berdiri, 5 Januari 2005.
Seperti tahun sebelumnya, Eka juga menghadiahi karyawan berprestasi dengan paket umrah. Bahkan, jika dua tahun sebelumnya masing-masing hanya satu orang yang diberangkatkan, kali ini terdapat dua orang karyawan yang berhak berziarah ke tanah suci sebagai bentuk penghargaan dari perusahaan. Selain itu, enam orang memperoleh bingkisan khusus atas dedikasi yang mereka berikan selama lebih dari tiga tahun bergabung dengan Pena.
Dua orang yang beruntung mendapatkan paket umrah adalah Hasan Basri, Kabag Pena Qur`an, dan Agi Sandyta yang sehari-hari menjalankan tugas sebagai Associate Designer. Keduanya dijadwalkan berangkat ke tanah suci pada bulan April nanti.
Usai penganugerahan karyawan berprestasi, acara dilanjutkan dengan pemotongan kue tart dan nasi tumpeng. Karena sudah melewati azan isya, acara pun diskors untuk shalat berjamaah dan ramah tamah. Setelah itu, Ust. Qurtubi Nafis, seorang dai muda yang sengaja didatangkan untuk menyejukkan hati karyawan, dipersilakan memberikan nasihat dan petuahnya.
Dalam pesannya yang dibalut dengan gaya bicara yang cair ala Betawi, Ust. Qurtubi menekankan pentingnya beberapa aspek dalam mengembangkan sebuah perusahaan. Ustad yang merupakan alumni Al-Azhar Cairo ini lalu menganalogikan pengembangan perusahaan dengan pengembangan pesantren yang juga dirintisnya sejak sekitar empat tahun lalu. Menurutnya, ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan itu, di antaranya landasan keimanan, keilmuan, dan kedisiplinan.
Tanpa semua itu, perusahaan--atau juga pesantren--bakal mudah goyah, bahkan ambruk atau bangkrut. Kalaupun bisa sukses, kiranya kesuksesan yang dirasakan merupakan sesuatu yang tidak nyata dan kelak akan mudah terjun bebas menuju titik nol. Karenanya, Ust. Qurtubi juga memuji Eka yang memberikan alasan pemilihan lokasi kantor di Cempaka Putih Tengah XVIII itu karena terletak dekat masjid. Dengan demikian, Penerbit Pena yang dikenal concern menerbitkan buku-buku islami ini benar-benar menjaga nilai-nilai religius dalam segala aspeknya.[]
Kos Cempaka Warna, 18 Januari 2009
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment