Thursday, December 08, 2016

Paman/Bibi Rasulullah

Nama paman dan bibi Rasulullah saw.:
1. Zubair.
2. Abu Thalib (Abd Manaf).
3. Abdul Ka'bah.
4. Umm Hakim al-Baidha’ (kembaran dari Abdullah ayahanda Rasulullah saw.); yang menikah dengan Kuraiz bin Rabi’ah bin Habib bin Abd Syams yang kemudian melahirkan dari Arwa Um Utsman dan Amir bin Kuraiz.
5. Atikah, yang menikah dengan Abu Umayyah bin Mughirah al-Makhzumi, kemudian melahirkan Zuhair bin Abu Umayyah dan Abdullah bin Abu Umayyah. Zuhair dan Abu Abdullah merupakan saudara seayah dari Ummu  Salamah, salah satu istri Rasulullah saw. 
6. Barrah, yang menikah dengan Abdul Asad bin Hilal bin Abdullah al-Makhzumi dan melahirkan Abu Salamah bin Abd al-Assad, kemudian menikah lagi dengan Abu Rahm bin Abdul-'Uzza (saudara dari Huwaithib bin Abdul-‘Uzza bin Abi Qais bin Abdud) dari Bani Amir bin Lu’ay dan melahirkan Abu Sabrah.
7. Umaimah, yang menikah dengan Umair bin Wahb bin Abd bin Qushay, kemudian melahirkan Thulaib bin Umair.

(Ibu dari ketujuh paman/bibi Rasulullah ini adalah Fathimah binti Amr bin A’idz bin Imran bin Makhzum. Ketujuh paman/bibi ini merupakan saudara kandung seayah seibu dari ayah Rasulullah, Abdullah bin Abdul Muthalib)

8. Hamzah yang berjuluk Asadullah (Singa Allah dan Rasul-Nya).
9. Muqawwam.
10. Hajl (Mughirah).
11. Shafiyyah, yang menikah dengan Harits bin Harb bin Umayyah, kemudian menikah dengan ‘Awam bin Khuwailid dan melahirkan Zubair.
12. Sa’ib.

(Ibu dari kelima paman/bibi Rasulullah ini adalah Halah binti Uhaib bin Abd Manaf bin Zuhrah; sepupu dari Aminah binti Wahb bin Abd Manaf ibunda Rasulullah saw.)

13. Abbas. 
14. Dhirar.

(Ibu dari kedua paman Rasulullah ini adalah Natilah binti Janab bin Kulaib bin Malik; seorang perempuan suku Namr bin Qasith)

15. Harits. 
16. Qatsm bin Abdul Muththalib.

(Ibu dari kedua paman Rasulullah ini adalah Shafiyyah binti Jundab bin Hujair bin Zabab bin Habib bin Sawa’ah bin ‘Amir bin Sha’sha’ah)

17. Abdul ‘Uzza (Abu Lahab).

(Ibu dari paman Rasulullah ini adalah Lubna bin Hajar bin Abd Manaf bin Dhathir bin Habasyiah bin Salul al-Khaza’iyah)

18. Ghaidaq (Naufal) bin Abdul Muththalib.

(Ibu dari paman Rasulullah ini adalah Mamna’ah binti Amr bin Malik bin Mu’ammal bin Suwaid bin Sa’ad bin Masynu’ bin Abd bin Habtar; seorang perempuan suku Khaza’ah. Sebagian riwayat menyebutkan bahwa Qatsm adalah saudara seibu dari Ghaidaq, bukan saudara seibu dari Harits.)

Di antara para pamannya, hanya Hamzah dan Abbas yang memeluk Islam. Adapun bibi Shafiyyah diakui juga memeluk Islam sesuai ijmak para ulama, sedangkan terkait Arwa dan Atikah, para ulama berbeda pendapat tentang keislamannya.

#maulidnabi
#bulanmaulid
#اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّد يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّم

Sumber: Asadul Ghabah karya Ibnu Atsir

Anak-anak Rasulullah

- Khadijah merupakan ibu dari seluruh anak perempuan Rasulullah saw., yaitu:
1. Zainab
2. Ruqayyah
3. Ummu Kultsum
4. Fathimah
- Khadijah juga melahirkan anak-anak laki-laki:
5. Qasim
6. Thahir
7. Thayyib (Abdullah)
- Adapun anak-anak laki-laki Rasulullah yang tidak dilahirkan Khadijah hanya:
8. Ibrahim

#maulidnabi
#bulanmaulid
#اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّد يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّم

Sumber: Asadul Ghabah karya Ibnu Atsir

Istri-Istri Rasulullah

1. Wanita pertama yang dinikahi Rasulullah saw. adalah Khadijah. Beliau tidak menikah sampai Khadijah wafat.
2. Kemudian beliau menikahi Saudah binti Zam’ah. 
- Az-Zuhri meriwayatkan bahwa beliau menikahi Saudah sebelum menikahi Aisyah, yaitu saat beliau masih di Mekkah. Beliau juga hidup bersama Saudah di Mekkah. 
- Perawi yang lain meriwayatkan bahwa beliau menikahi Aisyah lebih dahulu baru kemudian menikahi Saudah, tetapi  disebut menikahi Aisyah lebih dahulu karena Aisyah masih kecil.
3. Beliau menikahi Aisyah binti Abu Bakar di Mekkah dan hidup bersamanya di Madinah pada tahun ke-2 H.
4. Beliau menikahi Hafshah binti Umar bin al-Khaththab pada bulan Sya’ban tahun ke-3 H.
5. Beliau menikahi Zainab binti Khuzaimah al-Hilaliyyah Ummul Masakin (ibu orang-orang miskin) pada tahun ke-3 H. Zainab hidup bersama Rasulullah saw. selama dua atau tiga bulan. Di antara istri-istri Rasulullah, Zainab wafat setelah Khadijah.
6. Beliau menikahi Ummu Salamah binti Abu Umayyah pada bulan Sya’ban tahun ke-4 H.
7. Beliau menikahi Zainab binti Jahsy al-Asadiyyah pada tahun ke-5 H., dan sebagian riwayat menyebut tahun lain.
8. Beliau menikahi Ummu Habibah binti Abu Sufyan pada tahun ke-6 H., lalu hidup bersamanya pada tahun ke-7 H.
9. Beliau menikahi Juwairiyah binti Harits pada tahun ke-6 H., sementara sebagian riwayat menyebutkannya pada tahun ke-5 H.
10. Beliau menikahi Maimunah binti Harits al-Hilaliyyah pada tahun ke-7 H.
11. Beliau menikahi Shafiyyah binti Huyai pada tahun ke-7 H.

Kesebelas istri Rasulullah tersebut tidak ada perbedaan ulama tentangnya. Beliau kemudian meninggal saat bersama 9 di antaranya. 

Para ulama berbeda pendapat mengenai perempuan-perempuan yang dinikahi Rasulullah tetapi beliau tidak sampai mengintiminya, atau sudah dilamar tetapi beliau belum menikahinya melalui akad, atau perempuan yang meminta perlindungan kepada beliau tetapi beliau kemudian memisahkan diri darinya. Nama-nama perempuan ini di antaranya:
a. Al-‘Aliyah binti Zhabyan;
b. Asma’ binti Nu’man bin Jaun, ada yang menyebut namanya Umaimah;
c. Fathimah binti Dhahhak;
d. Al-Ghiffariyyah;
e. Ummu Syarik;
f. Asma’binti Shult as-Salamiyyah;
g. Laila binti Khuthaim al-Anshariyyah.

Adapun selir-selir Rasulullah di antaranya:
a. Mariyah al-Qibthiyyah; ibunda dari Ibrahim, satu-satunya anak Rasulullah yang tidak dilahirkan Khadijah;
b. Raihanah binti ‘Amr al-Qarzhiyyah.

#maulidnabi
#bulanmaulid
#اللهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّد يَارَبِّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلِّم

Sumber: Asadul Ghabah karya Ibnu Atsir

Thursday, November 03, 2016

kalah menang (?)

pendemo 4 nov nanti sepertinya betul-betul beragam. terdiri dari berbagai kalangan, dtg dg bermacam motivasi atau latar belakang/alasan/dalil, dan menggunakan berbagai cara. mari kita doakan demo berlangsung tertib dan damai. mereka yg dtg dg motivasi lillahi ta'ala bisa ngerem sebagian pendemo yg mgkn ada motivasi yg non-lillahi ta'ala.

oleh sebagian pendukung demo, demo ini dinihilkan dari nuansa politik. kita bisa percaya. tp boleh juga tentunya kita tidak mengabaikan keyakinan sebagian kalangan bahwa bagaimana pun ini akan ada kaitannya dg politik, lbh dekatnya adalah pilkada dki.

soal politik, apalagi pilkada, berarti berujung pada kemenangan atau kekalahan ahok. bagi saya sendiri, demo 4 nov ini memiliki 2 kemungkinan yang sebenarnya cukup "berisiko" utk pendemo yg datang dg motivasi politik.

pertama, jika ahok diperiksa kemudian dinyatakan bersalah sehingga mendapatkan hukuman yang membuatnya tidak bisa melanjutkan kontestasi pilkada dki maka inilah "kemenangan" para pendemo motivasi politis itu.

kedua, akan sebaliknya, bahkan mungkin jungkir balik dulu menuju kebalikannya. jika ahok tidak diperiksa atau diperiksa tapi dinyatakan tidak bersalah atau dinyatakan bersalah tetapi tetap bisa melanjutkan kontestasi pilkada; maka demo itu menjadi "kampanye gratis" untuk ahok. kemenangan ahok seperti di depan matanya.

sudah menjadi kebiasaan pemilih di masyarakat kita, termasuk jakarta juga, sepertinya, di hari H coblosan, akan tergerak hati untuk memilih mereka yang terlihat "terzalimi". ahok akan terkesan "terzalimi" oleh mereka yang terkesan memaksakan kehendak bahwa ahok bersalah, padahal (barangkali) kemudian ia diputus bebas atau diputus bersalah tapi hukumannya cukup meminta maaf.

ditambah lagi, pendemo 4 nov juga dikabarkan banyak datang dari luar jakarta, maka warga jakarta pemilik suara bisa semakin frontal "melawan" mereka yang dianggap "menzalimi" itu: kalian ngapain gangguin wilayah kami, nih kami kasih suara kami ke ahok yang sudah kalian "zalimi"!

lalu, kalau misalnya terjadi begitu, siapa yang rugi? ya saya, yang sedari awal mendukung anies-sandi! tapi tentu semoga semuanya beruntung. saya tetap berharap anies-sandi memenangi pilkada dki. tapi mau agus, ahok, anies yang jadi gubernur dki 2017-2022, insyaAllah jakarta akan tetap melaju; asalkan kita mau membantu siapa pun yang terpilih.

iligan city, 3-11-16

Monday, October 24, 2016

atasi masalah

saat masalah yang dihadapi terasa menumpuk, ada baiknya membaca ini dulu :)

1. keyakinan

hal terpenting saat menghadapi masalah adalah keyakinan bahwa kita bisa melaluinya dg baik2 saja. mungkin berdarah2, tapi sesungguhnya kalau kita benar bisa melaluinya, maka kita bisa berdiri lalu menoleh ke belakang dan berkata, "alhamdulillah, aku baik2 saja." semisal ada luka, sedikit atau banyak, ya biasa juga karena namanya juga hidup penuh perjuangan.

keyakinan ini tentu saja muaranya pada keyakinan rukun iman, terutama nomer satu. bahwa kita punya Dzat yang bisa kita mintai bantuan di mana pun kapan pun bagaimana pun kondisinya. di saat semua makhluk tidak bisa menolong, entah karena tidak mampu, atau tidak mau, atau tidak tahu, ya kita harus yakin bahwa ada Khalik yang pasti mampu, mau, dan tahu membantu kita. yakin!

2. gerakan fisik

beban yang ada di pikiran mau tidak mau akan memengaruhi fisik kita. membuat kita merasa letih, lemah, bahkan serasa tak bertenaga; mungkin hanya napas dan denyut jantung yang tersisa. tentu saja aslinya tidak demikian, tapi banyaknya pikiran akan sangat mungkin membuat terasa, sekali lagi TERASA (bukan beneran) demikian.

karenanya, untuk membantu fisik kita, ada baiknya kita lepaskan beban-beban itu. misalnya dg teriak sekencang-kencangnya. saat di tanah lapang, atau dalam ruangan, atau di mana pun yang sekiranya tidak ada orang, kita bisa teriak sekeras mau kita. maksudnya biar tidak mengganggu orang lain. juga mengurangi rasa malu. jika ada orang lain, tapi tidak akan terganggu, dan kita tidak malu juga, ya tidak mengapa juga kita teriak di situ,

cara lebih sederhana bisa juga dilakukan: pergi ke kamar mandi yang ada bak air/embernya, masukkan kepala dalam-dalam, lalu teriak sekeras-kerasnya. dengan teriakan ini, insyaAllah sebagian beban dapat luntur juga. semoga! tidak ada salahnya mencoba. kalau masih gagal, perlu dicoba lagi. terus dicoba lagi. sampe sak mareme.

3. catat masalah

saat kepala penat terasa mau pecah karena rasanya tak kuat menampung segala masalah, cobalah mengeluarkan masalah-masalah itu melalui secarik kertas. tulis dari angka dari 1 sampai 10 ke bawah. lalu catatkan masalah-masalah itu di angka-angka itu. aneh rasanya, tapi silakan cek, dijamin insyaallah, rupanya masalah yang kita hadapi sebenarnya tidak sebesar atau sebanyak yang kita rasakan.

setelahnya, kita bisa pilah dan pilih, dari masalah-masalah--yang umumnya tidak sampai 10--itu, mana yang akan kita selesaikan dahulu. satu demi satu. ada kalanya masalah-masalah itu sesungguhnya bukan masalah besar. terkadang bahkan menyelesaikannya cukup dengan menghapus catatannya. selesai! silakan dicoba.

iligan city, 21-10-16