Thursday, November 19, 2009

Ayo Susul Kami!

Setelah lulus S1, ngapain ya? Ngajar di pesantren, emang sudah kewajiban. Lamar sana-sini, wajar juga. Mbantu orang tua di rumah sambil ke sawah, no problem. Lanjutin S2, kenapa tidak? Yang penting asal jangan nganggur. Tapi kalau mau nyusul kami yang saat ini di KTT, monggo-monggo, ditenggo...

Ya, tahun 2009 ini ada enam alumni Al-Azhar yang nembus S2 Minat Kajian Timur Tengah, Program Studi Agama dan Lintas Budaya, Sekolah Pascasarjana, Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta. Alhamdulillah, semuanya dengan beasiswa juga dapet living cost dari Depdiknas berlabel BPPS (Beasiswa Pendidikan Pasca Sarjana).

Ada Cak Mahfud (Jombang/lulus awal 2000-an), Intan (Palembang/2005), Yuli (Pekalongan 2006), Agus Hid (Batang/2007), Wahid (Banjarnegara/2007), n Rofiq (Palembang/2008). Aslinya malah ada 8 orang yang diterima beasiswa, tapi 2 orang lainnya malah lebih milih kuliah di tempat lain, yaitu Aji Nugroho (Salatiga/2006) lebih milih beasiswa di UIN Suka; dan Ning Isma (Brebes/2008) yang milih jurusan ekonomi Islam di UII, meski ga beasiswa tapi itu emang jurusan yang diincarnya.

Angkatan 2009 ini emang kayak ngabis-ngabisin jatah beasiswa aja. Di S2 KTT ini, dari 32 mahasiswa yang diterima, 18 di antaranya dapet beasiswa, 6 di antaranya dari Azhar. Tahun sebelumnya padahal ga sebanyak ini. Angkatan 2008, "hanya" 3 kayaknya alumni Azhar yang dapet BPPS ini (Mas Anang, Oyong, n Muhajir). Atau jangan-jangan karena emang 3 orang itu yang daftar n semuanya diterima?!

Sepertinya tidak sulit-sulit amat sih nembus KTT via BPPS ini. Bahkan tidak ada tes tulis atau wawancaranya! (selama ini begitu loh, ga tahu kalau tahun depan ada perubahan) Tes untuk nembus BPPS ini ya hanya tes berkas. Masukin berkas antara bulan Desember sampai akhir April tahun berikutnya, terus tunggu dech pengumumannya bulan Agustus (tahun ini molor sampai awal September).

Hanya saja, beasiswa BPPS ini memang diperuntukkan hanya bagi dosen tetap PTS atau minimal asisten dosen PTN. Jadi, masukin berkas itu memang harus menyertakan SK atau semacam surat keterangan sebagai dosen (bedakan loh ya antara dosen dan guru). Tapi itu tidak usah terlalu dipikirin lah, cukup ditandangi langsung wae, hehehe.

Ya, sebagian dari kami memang sesungguhnya bukan dosen tetap PTS atau minimal asisten dosen PTN itu. Toh, alhamdulillah diterima juga, meski sempat dag-dig-dug juga nunggu pengumuman. Konon sudah jadi rahasia umum bahwa sebagian penerima BPPS (tahun 2009 ini ada 469 orang yang diterima di UGM dari berbagai jurusan, denger-denger aslinya ada jatah 2000-an per tahun di berbagai perguruan tinggi/jurusan di Indonesia) sebenarnya adalah mereka yang cukup mendekati pimpinan perguruan tinggi, lalu minta SK atau surat keterangan itu. Kalau yang begini biasanya memang punya perjanjian kelak jika sudah selesai S2 kudu balik ke perguruan tinggi yang memberikan SK itu.

Oia, Di minat KTT ini, nanti terserah mau milih konsentrasi (1) linguistik, (2) sastra, atau (3) budaya. Jadi emang konon yang jurusannya paling linear (sebagai salah satu syarat wajib nglamar PNS dosen) adalah lulusan Lughoh Azhar. Dalam hal ini, Cak Mahfud, Intan, n Agus kiranya dianggap paling linear. Tapi ada yang bilang juga asal dari Azhar terus masuk KTT ya berarti linear. Wallahu a'lam. (Itu kalau memang proyeksinya jelas-jelas hanya dosen PTN).

Untuk persyaratan detail peluang BPPS ini, bisa buka website http://daa.ugm.ac.id atau http://pasca.ugm.ac.id Intinya, jangan sampai lah pulang dari Cairo bingung cari aktivitas. Ayo, susul kami di KTT UGM![]


Kos Papringan, 19 November 2009