Di Kairo, selain Dharma Wanita yang menjadi ajang perkumpulan ibu-ibu asal Indonesia, juga terdapat Indonesian Woman Association (IWA). Anggota IWA adalah wanita-wanita Indonesia yang tinggal di Mesir, yang kebanyakan dari mereka adalah istri orang asing yang memiliki usaha atau tugas di Kairo.
Selain menjadi tempat sebagai wahana bertukar wawasan bagi ibu-ibu rumah tangga, IWA juga kerap mengadakan acara bertujuan sosial. Saat terjadi bencana tsunami di Aceh sekitar satu setengah tahun lalu, IWA juga berupaya mengumpulkan dana untuk membantu meringankan beban para korban.
Saat itu, beberapa hari setelah terjadinya tsunami yang memporakporandakan provinsi paling ujung barat Indonesia itu, ibu-ibu yang terikat dalam IWA mengadakan bazar makanan Asia.
Rabu (7/6/2006), bertempat di halaman gedung Community Service Association (CSA) Ma'adi, kembali IWA mengadakan acara bazar bertujuan mulia untuk ikut serta meringankan penderitaan korban gempa tektonik berkekuatan 5,9 skala Richter yang melanda Yogyakarta dan sekitarnya, Sabtu (27/5/2006) pagi. IWA menggelar acara itu tak lupa ikut mengundang Tim Peduli Bencana Yogyakarta bentukan mahasiswa Indonesia di Mesir. Dari tim itu, hadir 8 orang yang terlihat ikut membantu penyelenggaraan acara itu.
Bazar makanan Indonesia yang diselenggarakan sejak pukul 09.00 pagi itu, menggelar lebih dari 20 jenis makanan dan cemilan. Mulai dari bubur Manado, bakso, soto ayam, kering kentang, nasi goreng, tahu/tofu,
sate ayam,
berbagai macam pastel, kacang goreng juga resol. Sementara minumannya, ada es cendol dan jus jeruk segar. Selain itu, juga terdapat agar-agar, kecap saos dan kemasan bumbu-bumbu masakan khas tertentu.
Karena bertempat di CSA yang merupakan pusat bertemunya orang-orang asing di Kairo, tak mengherankan jika banyak bule yang ikut mampir dan memborong makanan-makanan itu. Bahkan, saat masuk ke tempat bazar, ada seorang bule langsung menanyakan sate, yang barangkali sudah tidak asing baginya karena sudah pernah ke Indonesia sebelumnya.
Tiga jam sejak bazar itu digelar, atau sekitar pukul 12.00, ternyata barang dagangan hanya tinggal sedikit yang tersisa. Apalagi makanan terkenal semisal sate ayam atau bakso, bahkan sudah langsung ludes sejak awal. Dari bazar itu, rencananya dana yang terkumpul akan disalurkan kepada korban di Yogyakarta melalui Tim Peduli Bencana Yogyakarta bentukan mahasiswa itu. (aghi)
Sekretariat NU, 9 Juni 2006
No comments:
Post a Comment