Wednesday, March 05, 2008

Muhammad Sayyid Sabiq Kunjungi Kantor Pena


Di tengah kesibukannya memberikan ceramah di berbagai tempat di Indonesia, Muhammad Sayyid Sabiq --putra Sayyid Sabiq, penulis kitab Fiqhus-Sunnah-- menyempatkan diri mengunjungi dapur redaksi Penerbit PT Pena Pundi Aksara. Rabu (5/3) pagi sekitar pukul 10.00, Muhammad Sayyid Sabiq datang di kantor Pena di Cempaka Putih Tengah. Didampingi seorang penerjemahnya, Muhammad Sayyid Sabiq disambut langsung oleh Direktur Utama PT Pena Pundi Aksara, Eka Rasa Defaira.

Muhammad Sayyid Sabiq yang diundang untuk turut meramaikan Islamic Book Fair di Istora Senayan, tampak akrab berbicara dengan Eka di ruang Dirut. Meski pembicaraan keduanya harus menggunakan penerjemah, namun tak mengurangi keakraban dua pengusaha penerbitan itu. Muhammad Sayyid Sabiq sendiri memiliki perusahaan penerbit dengan nama Al-Fath lil-I'lam wan-Nasyr di Cairo.

Dalam kunjungannya ke kantor Pena, penerbit yang menerbitkan kitab Fiqhus-Sunnah versi bahasa Indonesia, Muhammad Sayyid Sabiq menawarkan beberapa buku karya ayahnya untuk diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia. Eka sendiri menyatakan ketertarikannya untuk kembali menerjemahkan dan menerbitkan karya Sayyid Sabiq, ulama yang memang sudah masyhur di Indonesia. Namun, lanjut Eka, perusahaannya terlebih dahulu akan melakukan riset lapangan untuk menentukan kapan waktu yang tepat untuk kembali memunculkan karya Sayyid Sabiq.


Setelah membicarakan bisnis kerjasama di antara kedua penerbit, keduanya terlibat perbincangan santai. Saat ditanya apakah kerasan berada di Indonesia, Muhammad Sayyid Sabiq langsung memuji keindahan alam Indonesia. Apalagi sehari sebelumnya Muhammad Sayyid Sabiq menikmati perjalanan ke Jawa Tengah dan Jawa Timur sehingga melihat banyak hal baru yang sebelumnya tak dilihatnya di Mesir.

Usai pembicaraan di ruang Dirut, Muhammad Sayyid Sabiq melihat-lihat seputar kantor penerbit Pena. Setelah itu, Eka mempersilakan karyawannya untuk bergantian berfoto bersama Muhammad Sayyid Sabiq. Beberapa orang juga tampak meminta tanda tangan ahli waris Sayyid Sabiq itu.[]

Bilik Atas, 5 Maret 2008

No comments: