Wednesday, March 12, 2008

Pesta Gol, Pena Juara Futsal IBF 2008


Sebagaimana tahun-tahun sebelumnya, Islamic Book Fair (IBF) tahun ini juga dimeriahkan beberapa acara pendukung. Di antara yang cukup menarik perhatian pengunjung adalah lomba futsal antar peserta IBF. Bahkan untuk tahun ini, pesertanya membengkak sehingga panitia terpaksa mengubah format pertandingan dari sistem group menjadi sistem gugur.

Digadang-gadang sebagai tim paling komplet, tim futsal penerbit PT Pena Pundi Aksara berhasil menjungkalkan semua lawannya dengan selisih gol yang fantastis. Bahkan di babak final pun, para pemain Pena yang dipimpin langsung oleh Direktur Utamanya, Eka Rasa Defaira, membungkam perlawanan tim Toko Gunung Agung dengan skor 4-1.

Pada partai-partai sebelumnya, tim Pena justru menorehkan angka yang lebih menakjubkan, dengan melesakkan 26 gol dalam empat pertandingan. Sementara gawang Pena yang dijaga M. Arif hanya dua kali kebobolan.

Pada partai perdananya, Ahad (2/3), Pena sudah unjuk gigi dengan menggulung tim Gema Insani Press (GIP) lima gol tanpa balas. Meski sebelum pertandingan GIP sesumbar akan memberikan kejutan, tapi rupanya tak dapat membendung hattrick andalan Pena, Dadang, staf marketing Pena yang sebelumnya sempat berlatih bersama Persib Bandung. Ditambah dua gol Eka Rasa, Pena memulai pesta golnya dalam turnamen futsal yang menyedot cukup banyak penonton itu.

Di pertandingan berikutnya, Dadang kembali mencetak hattrick lagi untuk membawa Pena menghancurkan Niaga Swadaya dengan skor 6-0. Dadang barangkali memang sudah "bukan kelasnya" bermain di level pertandingan futsal semacam IBF, karena di dua pertandingan semifinal, lagi-lagi mencetak hattrick.

Artinya, sebelum final saja, Dadang sudah empat kali hattrick dalam keempat pertandingan yang dilalui Pena sebelum sampai di partai puncak. Usai membekap GIP dan Niaga, Dadang kembali memimpin daftar top scorrer dengan tambahan masing-masing tiga gol ke gawang Ikapro dan Luthfy Agency.

Saat melawan Ikapro, tim Pena malah menggelontorkan gol hampir selusin. Hanya kebobolan sekali, pertandingan perempat final itu dimenangkan Pena dengan skor 11-1. Sorenya, giliran Luthfy Agency disingkirkan Pena di semifinal dengan skor 4-1.


Jalannya Pertandingan

Ahad (9/3) sore, yang merupakan hari terakhir pameran, final futsal IBF 2008 digelar. Bertempat di lapangan parkir Istora Gelora Bung Karno yang menjadi ajang IBF, runner up tahun sebelumnya, Pena kembali datang ke final. Kali ini, lawannya adalah Gunung Agung.

Arena futsal dengan permukaan karpet yang digelar di lapangan parkir, dikelilingi ratusan penonton yang ingin menonton partai puncak. Sebelum pertandingan, di sisi lapangan sebelah timur, tampak Ahmad Budiyanto, arsitek tim Pena, tampak serius berbincang dengan para pemain. Budi yang sehari-hari Direktur Produksi PT Pena rupanya tak ingin kegagalan di final tahun sebelumnya terulang.

Pukul 15.30, kick-off partai final dimulai. Pena yang mendapat kesempatan menendang terlebih dulu langsung menekan lewat umpan-umpan pendek-cepat. Mengandalkan Dadang dan Eka Rasa sebagai goal getter, kesempatan Pena lahir di menit ke-4. Lewat aksi individu yang menawan, hampir saja Dadang mengubah skor. Beruntung kiper Gunung Agung sigap mengamankan tendangan Dadang.

Dua menit kemudian, giliran tandukan Dadang nyaris berujung gol sebelum disapu oleh pemain belakang Gunung Agung. Diserang terus-menerus, rupanya membuat bek Gunung Agung kewalahan hingga harus melanggar Dadang di area terlarang. Wasit pun tanpa ragu menunjuk titik putih. Dadang yang mengambil sendiri hadiah tendangan penalti itu sukses menceploskan bola ke sisi kanan atas gawang Gunung Agung. Di menit ke-8 skor berubah menjadi 1-0 untuk Pena.

Gunung Agung pun berusaha bangkit. Meski bola jarang mendekati gawang Pena, di menit ke-10, para pemain Gunung Agung menyerbu dari sisi kiri pertahanan kiper Arif.

Hari, bek Pena yang biasanya berjaga di depan Arif ternyata telanjur overlapping sehingga membuat pertahanan Pena agak terbuka. Dua pemain Gunung Agung pun berakselerasi mengepung Arif.

Beruntung ada Dadang yang turun hingga ke depan gawang sendiri dan dengan cepat menyambar bola dari kaki pemain Gunung Agung. Namun sesaat setelah menguasai bola yang didekatkan pada penjaga gawang Arif, rupanya Dadang kehilangan keseimbangan sehingga bola dapat direbut kembali oleh pemain Gunung Agung. Tinggal berhadap-hadapan dengan kiper Arif, pemain Gunung Agung itu sukses menyamakan kedudukan menjadi 1-1.


Dadang yang merasa bersalah atas bobolnya gawang Arif bereaksi cepat. Melakukan umpan satu dua dengan adik kandungnya, Jejen, tak sampai dua menit Dadang berhasil kembali membuat Pena memimpin lagi. Tidak puas dengan keunggulan satu gol, lagi-lagi Dadang berhasil menaklukkan kiper Gunung Agung. Kali ini lewat tandukannya di menit ke-14.

Meski sudah di atas angin, Pena tak menyurutkan serangannya. Satu menit kemudian, Eka Rasa yang menusuk lewat sayap kiri mencoba melepaskan tembakan ke gawang lawan tapi dapat ditepis kiper Gunung Agung. Giliran dua menit kemudian Dadang mencoba menyerang. Saat dikerubuti pemain lawan, Dadang mencoba melakukan tendangan spekulasi, namun dapat diblok pemain lawan yang justru mengubah arah bola dan mengelabui kiper Gunung Agung. Skor 4-1 bertahan hingga turun minum.

Di babak kedua, permainan cepat tetap disuguhkan kedua tim. Umpan-umpan pendek yang diperagakan para pemain Pena hampir saja menambah pundi-pundi gol Eka Rasa. Sayangnya dewi fortuna belum berpihak pada Direktur Utama PT Pena itu. Tercatat sedikitnya dua peluang emas gagal diubah menjadi gol oleh Eka.


Masuknya Dade menggantikan Jejen juga tak dapat menambah terciptanya gol Pena. Hingga wasit meniup peluit panjang, kedudukan tetap 4-1 untuk kemenangan Pena. Usai pertandingan, Muhammad Sayyid Sabiq, tamu dari Mesir yang diundang PT Pena untuk ikut memeriahkan acara IBF memberikan selamat kepada tim Pena khususnya Direktur Utama Eka Rasa.

Saking kerasnya pertandingan final itu, wasit harus mengeluarkan tiga kartu kuning, dua untuk pemain Gunung Agung dan satu untuk Pena.[]

Bilik Atas, 12 Maret 2008

No comments: