Sejak sebelum berangkat ke Filipina,
saya sudah mengetahui akan ditempatkan di Illigan City, tempat pos Team
Site-2 berada. Menuju Illigan City, menempuh perjalanan sekitar 6 jam melalui
darat ke arah utara dari Cotabato City, tempat markas besar alias Headquarter
(HQ) International Monitoring Team (IMT) berada. Memang sebelum di-deployment
ke pos masing-masing, seluruh personel Tim Pengamat Indonesia (TPI)-IMT,
mendapatkan induction training di HQ.
Usai menyelesaikan induction training
di HQ pada 8-11 Juli 2016, kami segera menuju TS masing-masing, di mana saya
bersama Mayor Agus Maha (AU TNI) akan menempati pos di TS-2 Illigan City.
Berangkat dengan mobil HQ sekitar pukul 09.00, kami diantar hingga sampai di
sebuah rest area di Malabang. Di mobil yang sama, ada juga Mayor Bondan
(Marinir TNI) yang akan diantar sampai Pagadena, kira-kira 2 jan berikutnya
setelah Malabang. Waktu saat itu menunjukkan sekitar pukul 12.00. Di rest
area tersebut, seorang driver TS-2 didampingi 2 petugas keamanan
masing-masing satu orang dari Pemerintah Filipina dan MILF. Ketiganya menyambut
kami dengan begitu ramah.
Mayor Bondan, Mayor Agus Maha, Agus Hidayat, Jamel,
Roy, Efren, dan driver HQ (Dok. Agus Maha)
Untuk melepas lelah, kami pun beristirahat
dulu di rest area tersebut. Kami memesankan nasi bungkus (semacam nasi
bakar), ayam panggang, durian, dan yang istimewa adalah kelapa muda khas resto rest
area tersebut. Istimewanya adalah kelapa muda tersebut tidak sekadar dibuka
atasnya untuk memudahkan memasukkan sedotan ke dalam air, tetapi juga seluruh
buah kelapanya sudah diangkat. Dengan demikian, sangat memudahkan kami untuk
menikmatinya tanpa repot-repot menyendoknya usai air kelapa habis. Sungguh nikmat.
Ayam panggang, kelapa muda, dan durian. (Foto: Agus H.)
Setelah cukup kenyang menikmati hidangan
tersebut—dan murah pula, kira-kira tidak sampai 300 ribu rupiah untuk 9 orang
yang ada saat itu, kami pun melanjutkan perjalanan. Mayor Bondan kembali naik
mobil van HQ bersama seorang sopir dan
pengawal, sementara saya dan Mayor Agus Maha menuju sebuah Fortuner yang
dikirimkan TS-2.
Sesampai di pos Illigan City pada Selasa
(12/7/2016) sore, langsung disambut oleh Letkol Hadi (AL Malaysia) selaku Deputy
Team Site Leader Illigan City. Sambutan hangat langsung kami rasakan, misalnya
dengan tangannya sendiri Letkol Hadi menawarkan sepasang sandal dalam rumah
untuk kami pakai sebelum memasuki ruangan. Setelah memasuki kamar
masing-masing, Letkol Hadi kemudian mengajak kami ke ruang makan. Rupanya sudah
disediakan pula makan siang untuk kami. Letkol Hadi yang sedang berpuasa dengan
ramah menceritakan seluk-beluk tentang TS-2, sementara kami dipersilakan sambil
menikmati makan siang.
Usai shalat magrib dan isya berjamaah,
Letkol Hadi menyampaikan agenda keesokan harinya, yakni perkenalan dengan seluruh “penghuni” TS-2.
Rabu (13/7/2016) pagi, kami berkumpul di teras depan rumah/kantor TS-2. Kami berdua diberi kesempatan untuk
memperkenalkan diri terlebih dahulu. Kemudian berturut-turut memperkenalkan
diri adalah Ryan (pengawal/Pemerintah Filipina atau biasa disingkat GPH), Roy
(pengawal/GPH), Sowaib (pengawal/MILF), Jamel (pengawal/MILF), Efren (driver
Fortuner), Tampon Keji (driver Innova), Wilfredo (tukang kebun), Emi
(pembantu umum), Jane (pembantu umum), dan Tata (admin assistance/Office of the
Presidential Advicer on the Peace Process atau biasa disingkat OPAPP).
Letkol Hadi menambahkan bahwa ada 1 lagi pegawai yang hari itu sedang libur
yakni Edit selaku tukang masak.
Dalam perkenalan itu, juga komunikasi
dan interaksi sebelum dan setelahnya, kesan yang ada hanyalah keramahan.
Rasanya seperti menemui keluarga sendiri saat memasuki TS-2 ini. Ada cukup
perbedaan yang dirasakan dibandingkan dengan waktu-waktu lainnya saat berada di
Filipina ini. Demikian pula dengan kesan yang didapat dari group whatsapp
TS-2 yang berisi 6 anggota (3 militer Malaysia, 1 militer Brunei, 1 militer
Indonesia, dan 1 sipil Indonesia), meski belum bertemu dengan 3 personel lainnya
dari Malaysia dan Brunei, kehangatan sudah dapat dirasakan saat bertegur sapa
di group WA tersebut. Tentu saja keakraban seperti ini diharapkan dapat
terus dirasakan hingga misi IMT ini selesai, juga dapat dilanjutkan di
kesempatan-kesempatan lainnya dan berikutnya.[]
Illigan City, 13
Juli 2016
No comments:
Post a Comment