Saturday, July 23, 2016

Senyaman Rumah Sendiri

Sejak sebelum berangkat ke Filipina, saya sudah mengetahui akan ditempatkan di Illigan City, tempat pos Team Site-2 berada. Menuju Illigan City, menempuh perjalanan sekitar 6 jam melalui darat ke arah utara dari Cotabato City, tempat markas besar alias Headquarter (HQ) International Monitoring Team (IMT) berada. Memang sebelum di-deployment ke pos masing-masing, seluruh personel Tim Pengamat Indonesia (TPI)-IMT, mendapatkan induction training di HQ.

Usai menyelesaikan induction training di HQ pada 8-11 Juli 2016, kami segera menuju TS masing-masing, di mana saya bersama Mayor Agus Maha (AU TNI) akan menempati pos di TS-2 Illigan City. Berangkat dengan mobil HQ sekitar pukul 09.00, kami diantar hingga sampai di sebuah rest area di Malabang. Di mobil yang sama, ada juga Mayor Bondan (Marinir TNI) yang akan diantar sampai Pagadena, kira-kira 2 jan berikutnya setelah Malabang. Waktu saat itu menunjukkan sekitar pukul 12.00. Di rest area tersebut, seorang driver TS-2 didampingi 2 petugas keamanan masing-masing satu orang dari Pemerintah Filipina dan MILF. Ketiganya menyambut kami dengan begitu ramah.


Mayor Bondan, Mayor Agus Maha, Agus Hidayat, Jamel, Roy, Efren, dan driver HQ (Dok. Agus Maha)

Untuk melepas lelah, kami pun beristirahat dulu di rest area tersebut. Kami memesankan nasi bungkus (semacam nasi bakar), ayam panggang, durian, dan yang istimewa adalah kelapa muda khas resto rest area tersebut. Istimewanya adalah kelapa muda tersebut tidak sekadar dibuka atasnya untuk memudahkan memasukkan sedotan ke dalam air, tetapi juga seluruh buah kelapanya sudah diangkat. Dengan demikian, sangat memudahkan kami untuk menikmatinya tanpa repot-repot menyendoknya usai air kelapa habis. Sungguh nikmat.


Ayam panggang, kelapa muda, dan durian. (Foto: Agus H.)

Setelah cukup kenyang menikmati hidangan tersebut—dan murah pula, kira-kira tidak sampai 300 ribu rupiah untuk 9 orang yang ada saat itu, kami pun melanjutkan perjalanan. Mayor Bondan kembali naik mobil van HQ bersama seorang sopir dan  pengawal, sementara saya dan Mayor Agus Maha menuju sebuah Fortuner yang dikirimkan TS-2.

Sesampai di pos Illigan City pada Selasa (12/7/2016) sore, langsung disambut oleh Letkol Hadi (AL Malaysia) selaku Deputy Team Site Leader Illigan City. Sambutan hangat langsung kami rasakan, misalnya dengan tangannya sendiri Letkol Hadi menawarkan sepasang sandal dalam rumah untuk kami pakai sebelum memasuki ruangan. Setelah memasuki kamar masing-masing, Letkol Hadi kemudian mengajak kami ke ruang makan. Rupanya sudah disediakan pula makan siang untuk kami. Letkol Hadi yang sedang berpuasa dengan ramah menceritakan seluk-beluk tentang TS-2, sementara kami dipersilakan sambil menikmati makan siang.

Usai shalat magrib dan isya berjamaah, Letkol Hadi menyampaikan agenda keesokan harinya, yakni  perkenalan dengan seluruh “penghuni” TS-2. Rabu (13/7/2016) pagi, kami berkumpul di teras depan rumah/kantor  TS-2. Kami berdua diberi kesempatan untuk memperkenalkan diri terlebih dahulu. Kemudian berturut-turut memperkenalkan diri adalah Ryan (pengawal/Pemerintah Filipina atau biasa disingkat GPH), Roy (pengawal/GPH), Sowaib (pengawal/MILF), Jamel (pengawal/MILF), Efren (driver Fortuner), Tampon Keji (driver Innova), Wilfredo (tukang kebun), Emi (pembantu umum), Jane (pembantu umum), dan Tata (admin assistance/Office of the Presidential Advicer on the Peace Process atau biasa disingkat OPAPP). Letkol Hadi menambahkan bahwa ada 1 lagi pegawai yang hari itu sedang libur yakni Edit selaku tukang masak.

Dalam perkenalan itu, juga komunikasi dan interaksi sebelum dan setelahnya, kesan yang ada hanyalah keramahan. Rasanya seperti menemui keluarga sendiri saat memasuki TS-2 ini. Ada cukup perbedaan yang dirasakan dibandingkan dengan waktu-waktu lainnya saat berada di Filipina ini. Demikian pula dengan kesan yang didapat dari group whatsapp TS-2 yang berisi 6 anggota (3 militer Malaysia, 1 militer Brunei, 1 militer Indonesia, dan 1 sipil Indonesia), meski belum bertemu dengan 3 personel lainnya dari Malaysia dan Brunei, kehangatan sudah dapat dirasakan saat bertegur sapa di group WA tersebut. Tentu saja keakraban seperti ini diharapkan dapat terus dirasakan hingga misi IMT ini selesai, juga dapat dilanjutkan di kesempatan-kesempatan lainnya dan berikutnya.[]

Illigan City, 13 Juli 2016

No comments: