Monday, January 01, 2007

Makan Gratis di Galarasa



Mungkin sedikit orang tersisa yang tahu, pada awal mula berdirinya warung makan mahasiswa Indonesia, salah satunya terdapat nama Rumah Makan Ancol. Warung makan yang terletak di Bawabah 2 Hay Ashir ini, kemudian sempat beberapa kali berganti pemilik. Saat pindah tangan, namanya pun berubah-ubah.

Setelah beberapa bulan sebelumnya bernama Bantany, kini satu petak di deretan pertokoan Bawabah 2 ini bernama Galarasa. Konon, kata "gala" diambilkan dari nama beken sang pemilik saham, Agus Lutfillah atau yang dikenal sebagai Agla, big boss layanan AFE (Agla Family Express).

Di penghujung tahun 2006, Agla menunjuk beberapa nama untuk mengoperasikan warung makannya itu. Setelah melalui persiapan cukup matang, sekitar sepekan sebelum berakhirnya tahun 2006, Galarasa mulai melayani konsumen.

Meski sudah beroperasi, namun peresmiannya sendiri baru dilakukan pada Senin (1/1/2007) siang, bertepatan dengan tahun baru. Dalam rangka promosi, Agla cs melakukan kejutan dengan memberikan santapan siang gratis yang tersedia dalam puluhan porsi. Tentu hal ini merupakan langkah baru yang cukup mengejutkan.

Acara seremonial peresmian dimulai sekitar pukul 14.00, atau molor sejam dari jadwal semula. Sebelum dimulainya acara, nampak beberapa orang sudah berkerumun untuk menikmati hidangan gratis itu.

Seremonial acara sendiri dikemas dengan sangat sederhana. Hanya sedikit sepatah kata dari Agla, lalu berdoa bersama. Setelah itu, pengunjung dipersilakan menikmati makanan yang dihidangkan secara prasmanan.

Menu yang dihidangkan pun bisa dikatakan tidak sederhana. Semua tersedia, di antaranya sayur asam, sambal goreng hati, ikan teri ala Medan, bakwan, tempe goreng dan ayam semur. Selain itu ada juga daging rendang, lalapan timun dan gargir, pergedel, sambal pedas dan masih banyak lagi. Sementara minuman ada Sprite, Cocacola dan air putih. Sebagai cuci mulut, pengunjung dapat menikmati jeruk dan pisang.

Saat dimulainya seremonial acara, yang datang memang baru sekitar 30 orang. Namun, rupanya setelah itu datang cukup banyak lagi layaknya shift kerja, bergantian. Sekelompok selesai makan, datang lagi kelompok berikutnya. Demikian sampai habisnya makanan yang disediakan.[]

Bawabah Tiga, 1 Januari 2007

1 comment:

Anonymous said...

tapi sayang untuk infonya kurang begitu menyebar sehingga yang dari jauh belum sempat menikmati masakan khas indo hehehe... so pasti entar kalo sempet akan dikunjungi juga
salam...