Friday, April 13, 2007

NU Mesir Berangkatkan 5 Bus Peziarah Makam Wali

Catatan Perjalanan Holy Tour (1)


Dalam beberapa hal, semangat ke-NU-an beberapa mahasiswa yang sebenarnya berlatar belakang nahdliyin memang tak terlalu tampak. Hal ini terlihat dari minimnya peserta setiap acara kegiatan NU. Meski orang yang sudah terdaftar menjadi anggota NU Mesir sudah melewati angka 1000, namun yang datang pada setiap acara NU paling banyak hanya sekitar 150 orang. Itupun yang aktif hanya itu-itu saja, tak banyak bergeser dari wajah beberapa aktifis.

Namun berbeda dengan umumnya kegiatan NU Mesir, Holy Tour jilid ketiga yang diselenggarakan Selasa (10/4/2007) kemarin memunculkan banyak wajah baru yang ternyata warga NU juga. Meski sudah memberangkatkan 5 bus alias sekitar 250 orang, sebenarnya masih banyak lagi para peminat Holy Tour yang terpaksa ditolak panitia.

"Mau tidak mau kami harus membatasi peserta, meski kami juga tahu sebenarnya banyak dari mereka yang kecewa," ujar Ihya, salah seorang panitia. Bahkan, imbuhnya, awalnya jajaran panitia hanya menyanggupi melayani 3 bus. "Namun karena terlalu banyak yang kami tolak, akhirnya kami tak kuasa menambah 1 bus lagi," katanya.


Tak dinyana, dua hari sebelum pelaksanaan Holy Tour, salah seorang panitia yang sebelumnya susah dihubungi tiba-tiba menghubungi kantor sekretariat NU dan mengatakan bahwa dirinya sudah menerima pendaftaran 34 orang. Ihya sebagai koordinator pelaksana pun langsung bergerak cepat mengumpulkan beberapa pentolan panitia. Setelah dimusyawarahkan, disepakati akan ditambah 1 bus lagi sehingga total ada 5 bus dengan rincian 4 armada untuk laki-laki dan sisanya untuk perempuan. "Itupun masih ada sekitar 100 orang yang harus gigit jari menunggu giliran tahun depan, insya Allah," lanjut Ihya sesaat sebelum berangkat.

Sebelum pukul 07.00 yang merupakan jadwal pemberangkatan sebagaimana dalam pamflet, 5 bus yang dijanjikan pihak travel sudah datang ke jalan besar Bawabah Tiga, tak jauh dari kantor sekretariat NU. Sayangnya, peserta yang nampak baru sedikit sekali, bahkan belum mencapai 50 persen dari 250 orang yang terdaftar. Sementara belasan orang yang memakai kokard panitia sibuk mondar-mandir saling berkoordinasi. Sebagian lagi nampak datang membawa nasi kotak untuk bekal perjalanan.

Satu jam kemudian, sebagian besar peserta sudah nampak duduk manis di kursinya masing-masing. Hanya beberapa kursi yang masih kosong. Namun satu bus untuk perempuan rupanya masih cukup banyak kosongnya. Hingga beberapa saat kemudian sebuah mobil eltramco yang membawa belasan anggota rombongan peserta dari asrama putri datang. Mereka pun langsung masuk ke dalam bus.

Saat semuanya masuk, rupanya masih ada beberapa anggota Fatayat yang tak kebagian kursi, sehingga dipindahkan ke bus nomer 5. Beruntung ada sebagian laki-laki yang tak juga datang hingga menjelang pukul 08.30. Demikian juga di bus nomer 4, tercatat 4 kursi masih kosong, meski sebenarnya sudah dipesan.


Saat peserta di 5 bus yang ada gerah menunggu kepastian berangkat, panitia rupanya masih kelabakan menunggu guide utama. Sementara jarum jam sudah melewati angka 08.30, panitia lalu memutuskan berangkat saja meski tanpa guide utama.

Masalah berikutnya muncul saat sopir bus nomer 3 yang berjalan di urutan paling depan justru tersesat. Saat berada di daerah Muqattam, bus nomer 3 yang dipercaya bus lainnya untuk menunjukkan jalan malah berputar-putar di daerah Muqattam. Hingga di salah satu sudut Muqattam, sopir bus nomer 3 terpaksa menghentikan kendaraannya dan meminta bus lain untuk bergerak terlebih dahulu.

Akhirnya bus khusus perempuan nomer 1 yang berada di baris terdepan. Keluar dari daerah Muqattam, bus nomer 1 mengajak yang lainnya langsung menuju jalur ring road. Baru beberapa saat kemudian semua sudah bisa sampai ke tujuan pertama ziarah, yakni areal makam Syaikh Ibnu Atho'illah Assakandari.

Selain 5 bus yang disediakan untuk peserta, sebenarnya masih ada lagi sebuah eltramco kapasitas 15 orang. Hanya saja, eltramco hasil pinjaman dari KBRI ini memang dikhususkan untuk para panitia. Sementara sebuah sedan yang juga berisi 6 orang mahasiswa juga tampak mengikuti rute peserta Holy Tour. Tapi karena mereka membawa kendaraan sendiri, panitia pun tak memungut biaya yang secara reguler seharga LE.20,00.

Holy Tour kali ini merupakan penyelenggaraan ketiga, setelah April 2004 dan April 2007. Pada penyelenggaraan pertama, peserta hanya memenuhi 1 bus saja. Sementara tahun lalu, panitia memberangkatkan 3 bus besar ditambah 2 bus kecil.[]

Bawabah Tiga, 13 April 2007

No comments: