Usai menjadi juara Java Cup 2007, Walisongo untuk pertama kalinya turun dalam partai persahabatan memenuhi undangan tim sepakbola PIP-PKS Mesir. Bermain di lapangan Fakultas Kedokteran, Walisongo tidak turun dengan kekuatan penuh. Sementara tim PKS yang dikoordinir oleh Bidang Kepanduan PIP-PKS Mesir mengandalkan beberapa talenta dari lintas kekeluargaan.
Molor setengah jam dari jadwal semula, acara yang digelar pada Jumat (6/4/2007) kemarin itu didahului dengan upacara pembukaan layaknya turnamen resmi. Tim Walisongo yang hanya terdiri dari para pemain tanpa membawa suporter, berjumlah tak lebih dari 16 orang, berdiri membentuk satu baris. Sementara tim PKS yang memang terbiasa berolahraga di tempat yang sama setiap Jumatnya, berjumlah lebih dari 3 kali lipatnya.
Dalam upacara pembukaan, masing-masing pimpinan delegasi memberikan kata sambutan. Oni Sahroni, Ketua PIP-PKS Mesir mendapat kesempatan lebih dahulu untuk menyampaikan kalimat sambutan, lalu disusul Alek Mahya Shofa, Ketua KSW Mesir. Di penghujung acara pembukaan, Oni Sahroni memberikan plakat sebagai ucapan terima kasih atas kesediaan tim sepakbola Walisongo memenuhi undangan tim PKS.
Pukul 08.30, wasit Muhammad Sami meniup peluit tanda dimulainya pertandingan. PKS FC yang mendapat kesempatan menendang bola terlebih dahulu, langsung berusaha menekan pertahanan Walisongo. Namun karena lapangan becek, permainan terpaksa tak bisa dikendalikan secara cepat. Kedua tim tampak bermain hati-hati, bahkan harus menahan tenaga saat mengayunkan langkah, menghindari beberapa bagian lapangan yang tergenang air.
Bola pun lebih banyak bergulir di daerah yang tampak lebih kering. Saat memasuki area basah, para pemain kedua tim juga menurunkan kecepatan lari. Meski begitu, permainan tetap enak ditonton dengan kedua tim silih berganti mencoba menekan pertahanan lawannnya. Sayangnya hingga babak pertama usai, tak ada gol tercipta.
Di babak kedua, Walisongo baru memainkan lebih banyak para pemain intinya yang sudah makan banyak asam garam. Tercatat Kholid, Shofa dan Hartono baru masuk di babak kedua, itupun dengan posisi yang selama ini jarang mereka tempati saat berlangsungnya turnamen-turnamen resmi. Sementara tim PKS yang memiliki stok pemain lebih banyak, juga mengganti beberapa pemainnya.
Tidak sampai sepuluh menit babak kedua dimulai, PKS melalui Syafruddin Umar berhasil menjebol gawang Walisongo yang dijaga kiper Ulum. Mengandalkan otak serangan Isa Anshori, pemain yang pernah diandalkan Walisongo saat awal-awal Java Cup dulu, PKS terus mencoba menambah gol. Namun justru saat asyik menyerang, giliran Walisongo melakukan serangan balik.
Melalui Shofa yang membawa bola di sayap kanan, menusuk kotak penalti sebelah kiri lalu mengirimkan umpan silang. Miko yang mencoba menyundul bola kalah cepat dengan pemain belakang PKS. Hanya saja, karena menyerobot bola dengan mengangkat kaki terlalu tinggi, justru wasit menunjuk titik putih memberikan hukuman penalti pada PKS. Shofa yang menjadi algojo tak menyia-nyiakan kesempatan untuk menyamakan kedudukan.
Beberapa menit kemudian, pelatih Walisongo yang merangkap striker veteran, Ulin, mendapat kesempatan emas saat mendapat umpan matang di tengah kotak penalti. Hanya saja tendangannya masih membentur badan pemain lawan. Pun saat mendapatkan kembali bola muntah, justru tendangannnya malah melintas jauh di atas gawang. Hingga berakhirnya babak kedua, skor tetap imbang 1-1.[]
Bawabah Tiga, 9 April 2007
No comments:
Post a Comment