Sunday, December 10, 2006

Sedih, Tidak Jadi Dapat Keponakan

"Gus,anaku dh lahir,cwok 3 des kmrn.tp g'lm dipanggl allah.doain y,mg kt sbr&dpt gnt yg lbh baik"
Sender:
Enis
+6281654950378

Itu adalah isi sms yang aku terima di suatu tengah malam. Refleks saja aku berucap: Inna lillahi wa inna ilaihi rajiun. Kaget, tak percaya rasanya mendengar kabar itu. Sedih sekali, tentu saja. Apalagi sms itu dikirim oleh teman dekat. Kebetulan pasangan suami-istri yang mendapat ujian itu keduanya merupakan teman dekat semua.

Fathul Huda (Fatul) dan Khoirun Niswatin (Enis), kedua temanku yang sedang diuji Allah itu. Keduanya sudah setahun ini menikah, beberapa hari setelah Enis menginjakkan kakinya di tanah air setelah menimba ilmu di negeri kinanah. Sementara Fatul sudah beberapa bulan sebelumnya menyelesaikan kuliah di Al-Azhar, lalu mengajar di sebuah sekolah di Jawa Timur.

Fatul dan Enis merupakan pasangan yang cocok. Aku sendiri tak pernah mendengar ada cekcok di antara mereka. Kalaupun aku yakin pernah, tapi rasanya tak menyulitkan hubungan mereka berdua. Hingga saat Enis tiba di tanah air, aku tak kaget keduanya segera melangsungkan pernikahan.

Keduanya sangat baik pada semua orang. Termasuk aku, tentu saja senang berteman dengan mereka, yang tak pernah sungkan membantu temannya, atau sekadar mentraktir makan bersama.

Maka ketika mendengar Enis melahirkan dan bayinya tak lama menghirup udara dunia, aku ikut sedih. Salah seorang calon keponakanku belum sempat bertemu dengan pamannya. Tapi apa mau dikata, yang terkena musibah pun terlihat sabar dan tegar, aku juga hanya bisa mendoakan, semoga ujian ini menjadi batu loncatan menuju masa depan yang lebih bahagia, baik di dunia maupun akhirat.[]

Bawabah Tiga, 9 Desember 2006

No comments: