Thursday, March 29, 2007

Khatami Sampaikan Kuliah di Universitas Al-Azhar


Di tengah ramainya polemik ancaman sanksi PBB untuk Iran, Dr. Muhammad Khatami, mantan presiden republik Islam itu menyempatkan diri mengunjungi Universitas Al-Azhar. Bahkan pada Kamis (29/3/3007) kemarin, mantan presiden Iran 2 periode antara tahun 1997-2001 itu memberikan kuliah umum di depan para mahasiswa universitas Islam tertua di dunia.

Ceramah sengaja dibuka untuk umum dan digelar di Aula Syaikh Muhammad Abduh, kampus Universitas Al-Azhar kawasan Darrasa, dekat Masjid dan Makam Sayyidina Husein. Dimulai pada pukul 10.30, acara didahului dengan sambutan Rektor Universitas Al-Azhar oleh Prof. Dr. Ahmad Thoyyib. Sambutan yang hanya sekitar 10 menit, lebih banyak menyampaikan peran pentingnya Al-Azhar dalam menjaga dan mengembangkan ilmu pengetahuan tentang Islam.

Sementara setelah rektor, sambutan Syaikh Agung Al-Azhar Prof. Dr. Sayyid Muhammad Thonthowi berjalan tak lebih dari 3 menit. Setelah menyampaikan terima kasih atas kehadiran mantan pemimpin negara yang berani lantang menentang hegemoni AS itu, Syaikh Agung langsung mempersilakan Dr. Khatami untuk memberikan pencerahan pada anak didik Al-Azhar.

Selama sekitar 30 menit, Dr. Khatami memberikan ceramah pada lebih dari 1000 audien yang memenuhi Aula Syaikh Muhammad Abduh. Bahkan saking berjubelnya mahasiswa yang ingin mendengarkan langsung ceramah Dr. Khatami, banyak yang rela duduk di anak tangga koridor atau bahkan berdiri dan berdesak-desakan.

Dalam kuliahnya, Dr. Khatami lebih banyak menyoroti masalah perdamaian dunia. Selain itu, mantan presiden yang meneruskan era Rafsanjani itu mengingatkan pentingnya dunia Islam untuk banyak melakukan inovasi dalam ilmu pengetahuan. Hal ini agar tidak terlalu jauh tertinggal dari peradaban Barat. Menurutnya, berpegang pada Al-Quran dan sunah sangat penting, tapi pengembangan-pengembangan teknologi juga mutlak dilakukan agar dapat eksis secara seimbang.


Di sisi lain, harapan banyak mahasiswa untuk mendengarkan secara langsung isu nuklir Iran dari mantan presidennya, terpaksa hanya jadi angan. Hal ini karena sampai akhir ceramahnya, Dr. Khatami sama sekali tak menyinggung tentang program nuklir yang selalu ditentang AS dan para sekutunya itu.

Meski begitu, saat menyelesaikan pidatonya, applaus panjang dari audien terus menggema. Sebagai salah seorang pemimpin reformis sekaligus intelek dunia Islam, Dr. Khatami tentunya digemari banyak orang, tak terkecuali para mahasiswa Al-Azhar.

Selesai acara, Dr. Khatami langsung mendapat pengawalan ketat dari pihak keamanan Mesir layaknya tamu kenegaraan. Apalagi selain didampingi Syaikh Agung dan Rektor Universitas Al-Azhar, Dr. Khatami juga selalu tampak akrab bercengkerama dengan Menteri Wakaf Mesir, Prof. Dr. Hamdi Zaqzuq. Saat keluar gedung, masih banyak mahasiswa yang mencoba mendekat, namun oleh pihak keamanan dihalau agar tak mengganggu perjalanan karena masih banyaknya agenda yang harus dijalani Dr. Khatami.[]

Bawabah Tiga, 29 Maret 2007

5 comments:

Anonymous said...

Maburuk mbah. Makasih britanya, Tp ngomong2 kpn kawinnya? Kasihan Tini he he

Agus Hidayatulloh said...

wah, berani ngomong ndak berani nunjukin jatidiri, ga jantan ah;P

emang Tini yg mana nih, soale bnyk bngt fansku yg namanya TINI huahahaha.. tp, mohon maaf lah pada org2 yg namanya TINI, soale hati aghi udah ada yg punya ;))

Anonymous said...

Pede, ngoco sik tho raine :)

Agus Hidayatulloh said...

hewhewhewhew... kl kalah saing jangan sewot gitu dunks:P

Anonymous said...

btw yang punya siapa nih? boleh g saya daftar;;)