Tuesday, March 06, 2007
Puncaki Klasemen, Walisongo Ditantang Airlangga di Final
Di hari terakhir babak penyisihan Java Cup IV, hujan gol kembali terjadi. Bahkan lebih banyak dari hari sebelumnya, di hari kelima penyelenggaraan turnamen ini total 24 gol tercetak. Mengokohkan posisinya di urutan teratas pencetak gol terbanyak, Senin (5/3/2007) siang kemarin Conte menambah 6 gol. Sehingga langsung jauh melesat sendirian meninggalkan pesaingnya, Anang, yang sebelumnya sama-sama mengemas 6 gol.
Dengan torehan 6 gol ini, Conte jelas hampir pasti membukukan rekor baru dalam top scorer. Pada penyelenggaraan tahun lalu saja, As'ad (Walisongo) hanya cukup mencetak 6 gol untuk menjadi top scorer.
Bertanding di jam kedua, Conte yang menjadi motor serangan Walisongo, sejak kick-off langsung mengobrak-abrik pertahanan Siliwangi. Hanya saja, karena irama permainan tidak dijalankan terlalu cepat, Siliwangi bisa sedikit mengimbangi. Meski sering terkurung, mereka juga sesekali dapat melancarkan serangan balik menuju gawang Kholid, yang untuk kali pertama menjadi kiper Walisongo, padahal biasanya pemain veteran ini menjadi bek atau libero .
Walisongo yang menguasai bola hingga hampir 90 persen, terus berusaha memainkan bola di sisi lapangan area pertahanan Siliwangi. Namun hingga setengah jam babak pertama berjalan, tak ada satu gol pun tercipta. Hanya beberapa kali sepakan atau tendangan Miko dan Conte nyaris berbuah gol. Namun karena kekurangtenangan dalam penyelesaian akhir atau penyelamatan yang dilakukan pemain belakang Siliwangi yang terpaksa berjibaku, tak ada satu peluang pun berbuah gol.
Justru pada menit ke-31, Kholid dikejutkan sebuah serangan balik sporadis yang merobek gawangnya. Berhasil merebut bola dari pemain Walisongo, seorang pemain Siliwangi melalui sayap menusuk lini belakang lawan. Saat mengirim bola ke kotak penalti, bola sempat ditepis Kholid. Namun karena tepisannya kurang bersih, perebutan bola terjadi di area penalti Walisongo. Sempat terjadi kemelut di muka gawang sebelum tanpa ampun striker Siliwangi mencocor bola melewati hadangan Kholid.
Sadar tempo yang dimainkan terlalu lambat, Conte dan Shofa di lini tengah Walisongo mempercepat irama permainan. Hasilnya, tak menunggu lama, tepatnya di menit ke-32, Conte dapat memasukkan bola ke gawang Siliwangi. Skor 1-1 membuat pemain Walisongo makin bersemangat. Hingga babak pertama berakhir, Walisongo bisa terus mengendalikan pertandingan dan memimpin 2-1 melalui tambahan gol Miko.
Di babak kedua, terjadi beberapa perubahan formasi. Buldan, kiper andalan Siliwangi yang sebenarnya masih cedera jari kaki, dipaksakan bermain. Sementara di kubu Walisongo lebih banyak terjadi perubahan. Bahkan sejak babak pertama dimainkan, meski menggunakan starting line-up yang tak jauh beda dengan pertandingan-pertandingan sebelumnya, skuad Walisongo tampak tak mau ngoyo mengejar bola. Maklum, kepastian tiket final sudah di tangan, sehingga tenaga utama dijaga kebugarannya.
Dengan perubahan formasi di kedua kubu, permainan tetap hampir seluruhnya dikendalikan Walisongo. Praktis bola pun hanya bergerak di setengah lapangan. Tanpa kesulitan berarti, Conte lalu memberondong 5 gol ke gawang Buldan di babak kedua ini. Total 12 gol sudah dikemas Conte sebelum partai puncak digelar.
Sebelum partai Walisongo vs Siliwangi ini, The Jakmania berhasil membungkam juara bertahan Pasher 6-4. Dengan kemenangan yang hanya selisih 2 gol ini, The Jakmania yang sebelumnya masih berpeluang ke partai puncak, terpaksa gigit jari. Maklum, hampir mustahil rasanya berharap Airlangga kalah dengan selisih 9 gol dari Krakatau di pertandingan terakhir.
Benar saja, pada partai terakhir penyisihan ini, Airlangga sukses menjungkalkan Krakatau dengan skor 5-1. Striker andalan Airlangga yang jauh-jauh didatangkan dari Thantha, Yusuf, dapat mencetak hattrick, ditambah gol dari striker lainnya, Izul.
Pada babak final yang bakal berlangsung Rabu (7/3/2007) sore besok, Airlangga terancam kehilangan playmaker Anang. Apes baginya, saat berebut bola di kotak penalti lawan, secara tak sengaja kejatuhan kiper Krakatau yang sebelumnya meloncat tinggi memperebutkan bola. Karena cedera itu, di tengah pertandingan Airlangga vs Krakatau itu dirinya terpaksa diganti.
Pecinta bola tentu berharap Anang dapat kembali fit saat tiba partai pamungkas. Dengan permainan on fire kedua tim, Walisongo dan Airlangga, partai puncak diharapkan dapat lebih menghibur. Kita lihat saja di Nadi Abbasea besok.[]
Bawabah Tiga, 6 Maret 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment