Saturday, March 24, 2007
Hanya Airlangga yang Sudah ke Semifinal
Penyelenggaraan Piala Masisir cabang sepakbola sudah melewati partai kedua. Kans masing-masing tim untuk melaju ke semifinal sudah mulai kentara. Meski begitu, hanya Airlangga (Gamajatim) yang sudah memastikan langkah ke babak empat besar. Sementara 6 kontestan lain masih berebut 3 tempat tersisa, meninggalkan KMKM yang sudah masuk kotak.
Kepastian lolosnya Airlangga ke semifinal yang bakal digelar Sabtu (31/3/2007) pekan depan ditentukan lewat kemenangan mereka atas KMKM. Pada pertandingan Kamis (22/3/2007) siang, KMKM sempat memimpin dua gol hingga menit ke-73. Hanya saja, usaha tak kenal lelah para pemain Airlangga menemui keberhasilannya setelah dapat membalikkan keadaan pada 7 menit tersisa.
Dengan kemenangan 3-2 ini, Airlangga tak akan terkejar oleh peringkat 3 Grup A, Iskandar Muda yang baru memperoleh satu poin hasil imbang dengan Angin Mamiri A. Artinya, walau kelak pada partai terakhir di penyisihan ini Airlangga kalah, paling tidak mereka akan mengisi posisi runner-up untuk tetap melaju ke semifinal.
Di pertandingan lainnya Grup A, Iskandar Muda membuka peluang lolos ke putaran berikutnya setelah berhasil menahan Angin Mamiri A dengan skor 1-1. Namun, tidak mudah bagi Iskandar Muda untuk lolos ke semifinal, karena Angin Mamiri A justru hanya butuh minimal seri saat menghadapi Airlangga di partai terakhir. Sementara Airlangga yang sudah memastikan diri lolos ke semifinal, tentu tak mau menambah resiko cedera pemain untuk tampil habis-habisan. Tapi bola bukanlah matematika, Iskandar Muda tetap masih memiliki peluang untuk mendampingi Airlangga.
Di Grup B yang memainkan pertandingannya Sabtu (24/3/2007) kemarin, tak ada perubahan klasemen. Ini karena 4 tim yang bertanding saling berbagi 1 poin. Walisongo harus bersabar di posisi dua setelah hanya bermain imbang dengan pemuncak klasemen Angin Mamiri B.
Sempat memimpin 1 gol di babak pertama, Walisongo justru kehilangan kendali permainan di babak kedua. Sementara pelatih Angin Mamiri B dari Ghana, Ali, dengan cerdik merubah taktik permainan jawara Indonesian Games 2003 dan 2004 itu. Di sisi lain, suporter dari KKS yang tak henti meneriakkan dukungan juga menambah semangat skuad dari Indonesia timur itu. Kebalikannya, para pemain Walisongo terlihat seperti memikul beban berat dalam mempertahankan kemenangan lewat gol Conte di menit ke-27 itu.
Meski bola lebih banyak dikuasai Angin Mamiri B, tapi Walisongo juga bukannya tanpa peluang mencetak gol tambahan meski hanya lewat serangan balik. Penyelesaian akhir yang terkesan tergesa-gesa dari kedua tim membuat kedudukan tak berubah. Baru pada menit ke-52, seorang pemain Angin Mamiri B berani menusuk dari sayap kiri. Saat memasuki area kanan pertahanan Walisongo, langsung memberikan umpan silang. Sempat terjadi kemelut di muka gawang sebelum diselesaikan dengan tendangan keras oleh striker mereka tanpa bisa dihalau kiper Rikza.
Kedudukan 1-1 membuat kedua tim bermain lebih save. Bola banyak bergulir di lapangan tengah. Namun Walisongo sempat mendapat sebuah peluang setelah Royan mendapat umpan matang dari terobosan Miko. Berlari mengejar bola, Royan ditempel ketat 2 bek Angin Mamiri B hingga tak mendapat kesempatan menendang bola. Walhasil, kaki Royan hanya dapat sedikit menyentuh bola ke arah kiper Angin Mamiri B yang tak kesulitan menangkap kulit bundar.
Beberapa saat sebelum bubaran, terjadi insiden kecil. Salah seorang pemain Angin Mamiri B secara tak sengaja melayangkan tangannya ke dekat perut Shofa yang sedang berlari membawa bola. Tak dapat menjaga keseimbangan, Shofa pun jatuh tersungkur kesakitan.
Sayangnya wasit maupun hakim garis tak melihat insiden itu. Shofa pun digotong ke luar lapangan dan pertandingan dilanjutkan kembali. Sekitar semenit dari kejadian itu, pertandingan berakhir dalam kedudukan imbang 1-1. Usai pertandingan, demi menjaga fair play, pemain Angin Mamiri B nomor punggung 13 yang terlibat insiden dengan Shofa menghampiri dan meminta maaf pada andalan Walisongo itu.
Pada partai kedua yang mempertemukan Rinjani dan Lancang Kuning, kedudukan juga imbang. Kedua tim masing-masing mencetak dua gol dan masih berkutat dengan posisinya di peringkat 3 dan 4 klasemen sementara. Lancang Kuning yang kalah 1-6 dari Angin Mamiri B di pertandingan pertamanya, sempat unggul dulu sebelum dibalas 2 gol oleh Rinjani di babak pertama. Dua gol Rinjani berasal dari bola mati, satu tendangan bebas dan satu dari titik penalti.
Tertinggal 1-2, membuat Lancang Kuning bermain ofensif di babak kedua. Berkali-kali penyerang maupun barisan tengah tim KSMR itu berhasil membuat peluang. Namun penyelesaian akhir menjadi kendala, meski kiper Rinjani tampil tak sebaik ketika dikalahkan Walisongo 2-4. Setelah menyerang terus, usaha Lancang Kuning akhirnya membuahkan gol di menit ke-61. Berawal dari tendangan penjuru, bola melayang di muka gawang Rinjani. Sempat terjadi kemelut sebelum bola meluncur melewati kiper dan membuat kedudukan dua sama.
Beberapa saat kemudian Lancang Kuning berpeluang kembali unggul. Namun striker mereka yang tinggal berhadapan dengan kiper Rinjani kurang tenang dalam penyelesaian akhir. Walhasil, kedua tim harus berbagi satu angka hingga wasit meniup peluit panjang.[]
Bawabah Tiga, 24 Maret 2007
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
No comments:
Post a Comment