Saturday, February 24, 2007

Walisongo Gebuk Krakatau 3 Gol Tanpa Balas


Meski terlambat lebih dari 1 jam dari jadwal semula, pertandingan pembuka turnamen tahunan Java Cup tetap dilanjutkan. Sesuai undian yang disaksikan oleh seluruh perwakilan tim peserta, tuan rumah Walisongo harus menghadapi tantangan tim yang sempat absen pada Java Cup I, Krakatau.

Pada dua kali pertemuan sebelumnya saat Java Cup kedua dan ketiga, Krakatau merupakan salah satu lumbung gol para penyerang Walisongo. Namun di tengah hujan debu yang mengguyur Cairo dan utamanya lapangan Asrama Buuts yang memang banyak pasir dan debunya, Krakatau tampak bisa mengimbangi permainan Walisongo yang merupakan jawara 2004 dan 2005.

Para pemain Walisongo sebenarnya cukup menguasai jalannya pertandingan, namun kali ini peningkatan kualitas bermain anggota skuad Banten cukup merepotkan barisan penyerang Walisongo yang dipimpin Miko dan Royan. Beberapa kali peluang emas Miko juga barisan tengah Walisongo dapat dengan gemilang dipatahkan kiper Fakhru. Pemain serba bisa sekaligus andalan Krakatau ini, sebenarnya juga sempat satu dua kali mati langkah saat diserbu Miko dkk, namun finishing touch para pemain Walisongo membuat kedudukan imbang hingga turun minum.

Memasuki babak kedua, Walisongo tetap mempertahankan kualitas permaiannya. Begitu pula skuad Krakatau, juga terus disiplin menjaga area pertahanannya. Meski hampir sepanjang pertandingan dikurung, penyerang Krakatau sempat menerobos masuk kotak penalti lawan melalui serangan balik cepat. Hampir saja terjadi blunder yang dilakukan kiper Walisongo, Habib, beruntung bola yang terlepas bisa direbut kembali sebelum dicontekkan pemain Krakatau.

Kebuntuan akhirnya bisa dipecahkan oleh playmaker andalan Walisongo, Agus Dwi Kuncoro. Setelah melalui kerjasama apik dengan rekannya di tengah, Shofa, pemain yang akrab dipanggil Conte itu dapat menceploskan si kulit bundar ke gawang Fakhru. Sontak para pendukung Walisongo meneriakkan yel-yel kebanggaan mereka.

Permainan pun semakin panas. Meski sudah menang 1 gol, para pemain Walisongo tidak tampak puas. Maklum, tahun sebelumnya mereka dapat memasukkan bola 6 kali ke gawang Krakatau. Beberapa saat kemudian, terjadi pelanggaran di depan garis gawang Krakatau. Conte yang ditunjuk menjadi algojo, kembali berhasil menambah tabungan golnya. Tanpa ada aba-aba, tentu saja supporter Walisongo bersorak gembira.

Yakin dapat menambah jumlah gol, para pemain Walisongo terus berusaha menguasai jalannya pertandingan. Tim Krakatau pun tak kalah semangat mengamankan daerah pertahanan mereka. Karena mengganjal seorang pemain Walisongo yang mencoba menusuk ke area penalti, Krakatau kembali mendapatkan hukuman tendangan bebas. Untuk yang kedua kalinya, Conte mencoba peruntungannya dalam bola mati.


Tak ingin gawangnya jebol lagi, Fakhru mengatur rekan-rekannya di barisan belakang untuk membuat pagar betis. Sempat berancang-ancang dengan kaki kanan, Conte berpindah haluan untuk menyiapkan kaki kirinya menendang bola. Fakhru pun merasa bola kiranya akan dilesakkan ke sebelah kiri gawangnya. Namun tak disangka, Conte justru melihat peluang di situ. Meski tak terlalu keras, bola ditendangnya secara akurat ke pojok kanan bawah gawang tanpa bisa dihalau Fakhru. Kemenangan 3-0 untuk Walisongo bertahan hingga peluit panjang ditiupkan wasit.


Airlangga dan The Jakmania Menang

Pada pertandingan berikutnya, terjadi big match saat Pasher memulai kampanyenya untuk mempertahankan gelar juara, melawan Airlangga yang tahun lalu digebugnya 3-1 di partai terakhir. Di awal pertandingan, sang juara bertahan rupanya belum menemukan irama permainannya. Beberapa kali penyerang Airlangga dapat masuk ke kotak penalti dan membahayakan gawang Pasher.

Mengandalkan beberapa pemain anyar, Airlangga dapat memimpin setelah andalan mereka Anang Wahid Cahyono melesakkan gol ke gawang Pasher. Botaqmania, julukan pendukung Airlangga pun makin keras menyanyikan lagu-lagu khas mereka. Setelah selalu dikurung di awal pertandingan, lama-kelamaan Pasher mulai bisa mengimbangi permainan ofensif Airlangga. Permainan pun semakin enak dilihat meski beberapa penonton sempat harus mengeluarkan beberapa kata tak pantas menganggap pemain tim lawan mengganjal pemain kesayangannya.

Setelah 40 menit babak pertama usai tak ada gol tambahan, Pasher baru menurunkan striker andalan mereka, Yudi. Entah karena taktik atau masalah kebugaran, Yudi memang baru memasuki lapangan pada awal babak kedua. Permainan Pasher pun makin meningkat, bahkan dalam beberapa waktu mereka sempat mengurung pertahanan Airlangga. Semangatnya para pemain Pasher diimbangi disiplinnya skuad Airlangga yang dipimpin pemain senior mereka, Azam.

Di tengah, pemain Airlangga yang sempat dikenal tempramental, Ali Oncom, terlihat lebih kalem sebagai kapten tim. Meski demikian, demi mempertahankan keunggulan dan tak mau gawangnya dibobol Yudi, Ali Oncom harus mendengar cemoohan supporter Pasher setelah terpaksa mengganjal atau menghalangi-halangi pemain lawan. Karena kerasnya pertandingan, beberapa kali sempat terjadi pelanggaran secara bergantian. Beruntung wasit bertindak tegas sehingga tidak terjadi keributan yang tak diinginkan.

Walau demikian, pendukung Pasher terpaksa tetap beberapa kali mengeluarkan kata tak sopan baik untuk pemain Airlangga maupun wasit. Bahkan di menit-menit akhir, cemoohan supporter Pasher makin keras setelah menganggap pemain Airlangga mengulur waktu dengan membuang-buang bola. Untungnya hal ini ditanggapi biasa oleh para pemain di tengah lapangan. Permainan pun tetap berlangsung seru.

Beberapa saat sebelum usainya babak kedua, melalui serangan balik Airlangga dapat menggandakan keunggulan melalui gol yang dicetak Siro. Pemain Pasher jadi tampak frustasi, hingga Yudi yang selama ini dikenal kalem dan murah senyum pun harus emosi dan beberapa kali melanggar pemain Airlangga. Kedudukan tetap 2-0 di babak kedua yang juga berlangsung 40 menit itu.


Pada pertandingan lainnya atau partai terakhir di hari pertama, The Jakmania unggul 2-1 atas Siliwangi. Dengan masing-masing kaos barunya, The Jakmania berwarna orange dan Siliwangi berwarna merah, kedua tim memperagakan permainan keras. Bahkan tampak beberapa pemain dari kedua tim harus diganti karena cedera.

Dengan berakhirnya pertandingan antara The Jakmania dan Siliwangi, di hari pertama turnamen Conte memimpin daftar top scorrer terbanyak dengan koleksi 3 gol.[]

Jadwal pertandingan berikutnya:

Senin, 26 Februari 2007
08.30 – 10.10 KPJ vs GAMAJATIM
10.15 – 11.55 KMB vs KPMJB
12.00 – 13.40 FOSGAMA vs KSW

Bawabah Tiga, 24 Februari 2007

1 comment:

Anonymous said...

Your blog keeps getting better and better! Your older articles are not as good as newer ones you have a lot more creativity and originality now keep it up!