Tuesday, April 11, 2006

Audiensi dengan Menteri Luar Negeri RI dan Ketua DPR RI



Rangkain acara Orientasi Karya (OK) PPMI Mesir memasuki hari kedua. Tepat pada pukul 09.00 seluruh peserta OK sudah berada dalam bus. Beberapa saat kemudian, bus berangkat menuju Kantor Departemen Luar Negeri RI.

Dijadwalkan beraudiensi dengan Menteri Luar Negeri Dr. Hassan Wirajuda pukul 11.00, rombongan sudah tiba di Gedung Pancasila —tempat yang akan digunakan untuk audiensi— setengah jam sebelumnya. Untuk mengisi waktu senggang sembari menunggu setengah jam ke depan, sebagian peserta memanfaaatkan momen penting itu untuk berfoto bersama. Di gedung bersejarah itu, kita ketahui bersama, tepat di ruangan yang akan digunakan untuk pertemuan, Pembukaan UUD 1945 dirumuskan oleh para pendiri negara.

Pukul 11.05, Bapak Menlu didampingi Act. Dirjen IDPPI, Dirjen Timteng, Dirjen Perlindungan WNI & BHI, memasuki tempat pertemuan. Acara pun segera dimulai, diawali pembukaan oleh Dirjen Timteng, selanjutnya sambutan dari Atdikbud KBRI Cairo Bpk. Slamet Shaleh. Baru kemudian sebagai acara inti dilanjutkan pengarahan dari Bapak Menlu.

Sejak awal berbicara, beliau sudah mampu menghipnotis seluruh hadirin untuk khusyuk menyimak setiap kata yang keluar dari mulutnya. Acara benar-benar terasa gayeng, menarik dan sama sekali tidak membosankan. Apalagi, Bapak Menlu juga mengakui pengalaman yang paling mengesankan selama 30 tahun mengabdi di Deplu, adalah ketika ditugaskan menjadi Duta Besar RI di Cairo pada tahun 1997-1998.

Berikut ini hasil ringkasan pembicaraannya:

Dengan rentetan kejadian sebagai berikut:
1. Sambutan Bapak Atdikbud KBRI Mesir, Bapak Slamet Shaleh, dengan poin-poin sebagai berikut:
· Ucapan terima kasih;
· Permohonan maaf atas ketidakhadiran Bapak DUBES yang sedang mempersiapkan acara peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke-59;
· Komposisi peserta yang terdiri dari wakil-wakil organisasi kemahasiswaan di Mesir
· Pemberitahuan bahwa peserta Orientasi Karya akan mengadakan evaluasi pada akhir kegiatan
· Permohonan kepada Bapak Hasan Wirayuda untuk memberikan informasi tentang keindonesiaan.
2. Ceramah dan pengarahan Bapak Menlu, Bapak Hasan Wirayuda dengan poin-poin sebagai berikut:
· Sejarah gedung Pancasila, sebagai mukaddimah ceramah
· Islam, Indonesia dan Demokrasi, dengan sub bahasan sebagai berikut;
Fundamen ekonomi Bangsa yang makin membaik yang berimplikasi pada stabilitas keamanan dan politik. Hal tersebut terbukti pada suksesnya penyelenggaraan PEMILU 2004, baik PEMILU legislatif ataupun PEMILU PILPRES putaran I
UUD 1945 yang diamandemen sebanyak tiga kali
Sejarah perumusan asas negara yang dirumuskan oleh putra-putra terbaik Bangsa dari berbagai elemen.
· Nostalgia Bapak Menlu selama menjabat menjadi Duta Besar di Mesir
3. Dialog dengan Bapak Menlu dengan pertanyaan sebagai berikut:
Dari Saudari Sri Sabahatun;
· Tentang usaha pemerintah dalam menjalin kerjasama dengan negara-negara Arab;
· Perlindungan pemerintah terhadap WNI di luar negeri.

Dari Saudara Najmul Falah
· Berdasarkan media yang meberitakan bahwa di Indonesia terdapat + 3000 intel asing; bagaimana upaya pemerintah untuk meminimalisir keberadaan mereka di Indonesia;
· Apa saran Bapak Menlu, khususnya bagi mahasiswa Indonesia di Mesir untuk mengembalikan citra baik bangsa Indonesia.


Dari Saudara Muhammad Ridwan
· Apakah ada peluang bagi alumnus Timur Tengah, khususnya Mesir untuk berkiprah di Departemen Luar Negeri;
· Harapan Mahasiswa Indonesia di Mesir kepada Departemen Luar Negeri untuk mempermudah proses perolehan visa bagi calon mahasiswa yang akan belajar di Mesir.


Saking asyiknya, pukul 13.30, pengarahan dan dialog baru selesai, dilanjutkan ramah tamah dan sebagian yang lain berfoto bersama lagi.

Tak terasa, jam sudah menunjukkan pukul 14.30. bus rombongan lalu bergerak menuju Gedung DPR RI untuk beraudiensi dengan Ketua DPR Akbar Tanjung. Dijadwalkan pukul 15.00 tepat, rombongan terpaksa datang terlambat karena terlalu asyik lama bernostalgia bersama Bapak Menlu. Pukul 15.30, setelah semua peserta memasuki ruang rapat pimpinan DPR, Akbar Tanjung didampingi AM Fatwa (salah seorang Wakil Ketua DPR), Ibrahim Ambong (Ketua Komisi I) dan Sekjen DPR memasuki tempat pertemuan.

Akbar langsung mempersilakan Atdikbud selaku ketua rombongan untuk memberikan kata sambutan. Setelah itu, baru beliau memberikan sambutan, dilanjutkan AM Fatwa kemudian dialog dengan peserta OK.

Berikut ini hasil ringkasan pembicaraannya:

Dengan rentetan kejadian sebagai berikut:
1. sambutan Bapak Ketua DPR RI, Bapak Akbar Tanjung
2. Sambutan Atase Pendidikan dan Kebudayaan KBRI Mesir dengan poin-poin sebagai berikut
· Ucapan terima kasih;
· Permohonan maaf atas ketidakhadiran Bapak DUBES yang sedang mempersiapkan acara peringatan HUT Kemerdekaan Indonesia yang ke-59;
· Julukan untuk Bapak Akbar Tanjung: "The Man for All Seasion"
· Komposisi peserta yang terdiri dari wakil-wakil organisasi kemahasiswaan di Mesir
· Pemberitahuan bahwa peserta Orientasi Karya akan mengadakan evaluasi pada akhir kegiatan
· Permohonan kepada Bapak Akbar Tanjung untuk memberikan informasi dan pengetahuan tentang DPR
3. Ceramah Bapak Ketua DPR RI, Bapak Akbar Tanjung, dengan poin-poin sebagai berikut:
· Fungsi DPR. Antara lain: legislasi, budget, pengawasan terhadap pemerintah, hak angket;
· Sistem kerja anggota Dewan yang terbagi menjadi 9 komisi
· Sidang anggota Dewan
· Perbedaan DPR pada masa pra reformasi dengan setelahnya
4. Sambutan Wakil Ketua DPR, AM. Fatwa
5. Dialog. Dengan pertanyaan sebagai berikut
Dari Saudara Syarifuddin
· Minta penjelasan kembali fungsi pengawasan DPR terhadap pemerintah
· Dengan adanya RUU tentang TNI, apakah akan mengembalikan dwi fungsi TNI

Dari Saudara Ramli Syarqawi:
· Apakah ada jaminan sebuah sistem bahwa yang disuarakan oleh anggota Dewan merupakan suara rakyat, bukan suara partai?;
· Apa peran signifikan pemerintah dalam kasus agresi Amerika Serikat ke Irak?;
· Adakah desakan untuk meningkatkan anggaran pendidikan?;
· Tanggapan terhadap ungkapan Bapak Akbar Tanjung yang mengatakan bahwa DPR memiliki peran yang kuat: Apakah hal tersebut tidak membersempit gerak pemerintah dalam menjalankan tugasnya;

Dari saudari Anwariyah Sayuthi:
· Sejauh mana keaktifan anggota Dewan wanita ? (Jawaban terlampir)


Pukul 17.15, dialog raanya masih ingin diteruskan. Namun, karena Akbar Tanjung dan pimpinan DPR lainnya masih ada acara lain, terpaksa audiensi ditutup. Sebelum meninggalkan ruang pertemuan, Akbar diiringi pimpinan lainnya menyalami satu per satu peserta OK.

Keluar dari gedung DPR, rombongan langsung menuju masjid di belakang Gedung DPR untuk shalat berjamaah. Beberapa menit sebelum adzan magrib, peserta OK sudah meninggalkan kompleks DPR RI menuju penginapan di Kompleks B Asrama Haji Pondok Gede Jakarta Timur.[]



Kelompok III:
Agus Hidayatulloh (Koordinator)
Mushaffa Dzakir
Abdillah As’ad
Abdullah Nur
Habibi Faishal Ali
Luqmanul Hakim
Fadhilah Ulfa


*Sebagai bahan laporan dari Kelompok III kegiatan Program Orientasi Karya PPMI 2004, Jakarta, 11 Agustus 2004

No comments: