Friday, April 21, 2006

Gak Rugi Jayyid Jiddan di KSW!


Selasa (18/4) malam, sebagaimana malam-malam sebelumnya, Griya Jateng dimanfaatkan untuk bimbingan belajar. Mahasiswa tingkat satu Fakultas Ushuluddin dan Syariah Islamiyah, banyak yang datang untuk mendengarkan penjelasan dari para tutor. Ust. Mua'ammar Kholil, peraih gelar jayyid jiddan dua kali, membimbing para yuniornya dalam mata kuliah manthiq.

Sementara Ust. Mahmudi Muhson, Lc., yang kini sedang menyelesaikan tulisan thesis magisternya di Jurusan Ushul Fiqih Fakultas Syariah, menjelaskan banyak hal tentang isi buku Qadhaya Mua'shirah. Para peserta bimbingan pun mendengarkan dan memperhatikan dengan seksama.

Hari-hari biasa bimbingan digelar di aula Griya. Karena luas, aula 'dibelah' jadi dua dengan sekat. Satu bagian untuk Ushuluddin dan satunya lagi untuk Syariah. Namun karena hari itu ada yang menyewa aula Griya, bimbingan dipindah ke lantai dasar di Sekretariat KSW. Fakultas Ushuluddin menempati ruang showroom, sementara Fakultas Syariah ada di ruang kantor.

Di tengah kesunyian yang hanya diiringi suara lembut Ust. Mu'ammar dan Ust. Mahmudi, tiba-tiba datang Badan Pengawas Griya Jateng. Bpk. Sudarmawan (Pejabat Fungsi Penerangan KBRI) dan Bpk. Harda Wahana (Atase Perdagangan KBRI) yang menjadi Badan Pengawas Griya Jateng, didampingi pengelola Griya rupanya baru saja menggelar rapat gabungan di KBRI.

Setelah rapat itu, Badan Pengawas ingin melihat secara langsung wajah Griya mutakhir, sekaligus melihat gebyok yang sudah lama datang dari tanah air dan kemungkinan bagaimana pemasangannya. Di tengah melihat-lihat Griya, Badan Pengawas yang juga Dewan Penasehat KSW itu rupanya memperhatikan beberapa orang yang tengah duduk bersila dengan buku dan pulpen di tangan masing-masing. Semua terlihat khusyuk melingkari seorang senior di tengah-tengah mereka.

Setelah dijelaskan bahwa mereka sedang bimbingan, tak lupa dua pejabat KBRI itu memberi semangat untuk lebih giat belajar. Setelah selesai melihat-lihat Griya, keduanya yang amat peduli dengan KSW dan Griya itu mengajak Badan Pengelola untuk makan malam. Sebelum meninggalkan Griya, salah seorang peserta bimbingan diminta menghitung jumlah seluruh peserta bimbingan yang hadir malam itu. Rupanya, mereka semua akan dibelikan makanan oleh Bpk. Sudarmawan. Tentu saja semua sangat senang. Kalau biasanya hanya ada teh yang menemani, kali ini ketiban rejeki dengan adanya makan 'berat'.

Lebih jauh, saat berada di warung makan, Bpk. Sudarmawan kembali memberikan berita bagus buat warga KSW. Kelak, tambahnya, kalau ada mahasiswa KSW yang berprestasi tinggi harap dilaporkan kepadanya dan akan diberikan penghargaan khusus. Dengan meminta Bpk. Harda dan seluruh Badan Pengelola Griya untuk jadi saksi kalimat yang diucapkannya itu.

Setelah ditafsirkan sesuai dengan pemahaman umum, yang dimaksud dengan berprestasi tinggi itu barangkali mereka yang dapat memperoleh jayyid jiddan dan imtiyaz. Jadi, kalau tahun sebelumnya yang jayyid jiddan mendapatkan penghargaan dari KBRI, barangkali tahun akademik 2005-2006 ini, warga KSW yang jayyid jiddan bakal mendapatkan tambahan penghargaan. Makanya, mari belajar rajin untuk bersama-sama meraih prestasi terbaik![]