Dalam paruh pertama bulan April ini, sudah belasan atau mungkin puluhan kali, KSW mendapatkan telpon dari warga negara Mesir (WNM). Bukan salah sambung atau langsung ditutup saat kita mengucapkan salam, tapi memang benar adanya mencari penghuni Gria Jateng. "Safaarah Andunisia?" Tentu saja seringnya kita menjawab pasti, "Ayyuwa..."
Obrolan pun kemudian berlanjut. Beberapa kali ada yang bertanya tentang prospek kerjasama bidang perdagangan. "Mumkin kallim mustasyaar tigaari?" Tentu saja kemudian dijelaskan bahwa memang Griya Jateng tertera atas nama Sifarah Indonesia, namun ditambahkan bahwa kantor Kedutaan Republik Indonesia berada di Garden City.
"Fii tilfuun?" WNM kemudian meralat obrolannya, menanyakan telpon kantor KBRI. Lalu kita sampaikan dua nomer telpon KBRI yang biasanya langsung diterima petugas piket.
Selain pertanyaan tentang perdagangan, ternyata ada juga yang menanyakan apakah ada orang Indonesia yang siap dipekerjakan. "Ihna 'aizin khaadimaat," begitu kata mereka yang berharap KBRI memiliki pembantu rumah tangga siap pakai.
Pernah ketika ditelusuri lebih jauh, mereka memang sebenarnya membutuhkan PRT yang resmi. Namun ketika kita sampaikan bahwa kecil kemungkinan di KBRI ada tenaga kerja pengangguran yang dapat disalurkan secara resmi, dia malah lebih jauh menanyakan bagaimana cara legal mendapatkan tenaga kerja Indonesia.
Memang tidak hanya TKW yang dibutuhkan, beberapa penelpon dari WNM juga ada yang mencari tenaga kerja laki-laki. Namun tetap disampaikan bahwa semua hal bisa ditanyakan secara langsung kepada kantor KBRI di Garden City sesuai nomer telpon yang telah diberikan.
Pertanyaandemi pertanyaan sering muncul di antara penghuni Griya Jateng. Entah ini pertanda apa. Apakah memang semua orang Mesir tahu tenaga kerja Indonesia berharga murah? Ataukah memang banyak tenaga kerja (ilegal?) lain yang sudah banyak bekerja? Darimana mereka tahu nomer telpon Safarah Andunisia dan kemudian malah menelpon KSW?
Hmm... jangan-jangan ini adalah sinyal bahwa penghuni di Griya Jateng memang 'disiapkan' menjadi broker tenaga kerja (wanita). Hahaha...[]
No comments:
Post a Comment